Jumat, 26 Oktober 2007

SIMAWAR QURAISY,

SIMAWAR QURAISY,
simbol kesucian, keluhuran dan kemulian kaum wanita

Karena kemurahan hatinya, tak satupun pengemis yang dibiarkan pergi dari rumahnya tanpa diberi sesuatu, meskipun ia sendiri masih lapar.

Adik adik yang soleh, kalian tahu tidak siapa wanita solehah yang dikenal memiliki kepribadian sabar, penyayang. Bukan Cuma itu, ia selalu menjadi contoh tauladan setiap Rasulullah ceramah. Dialah putri bungsu Rasulullah SAW Fatimah Az Zahra.
Berbagai gelar atau sebutan disandangnya karena perilakunya yang luhur seperti Assidiqah (wanita terpercaya), Athahirah (wanita suci) al-Mubarakah (yang diberikahi Allah) dan Azzahra (bunga yang mekar semerbak) karena kecantikannya.
Dia juga digelari Al-Batuul,(tekun dalam ibadah, akhlaq dan berbagai ilmu)

Duplikat Rasulullah
Dia adalah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah yang dilahirkan delapan tahun sebelum Hijrah di Mekkah dari ibu Khadijah. Saat ia masih kecil badannya kurus dan lemah. Oleh karena itu selalu ditinggal oleh teman-temannya saat bermain, namun karena kesabarannya, ia hanya diam dan menerima perlakuan teman-temannya.
Sejak kecil Fatimah selalu dibimbing dan diajarkan oleh ayahnya ilmu-ilmu keagamaan, etika, sehingga dapat menjadi manusia yang budi tinggi, luhur, ramah-tamah, simpatik, dan tahu mana yang benar
Karena saking cintanya pada ayahnya, suatu hari ketika Nabi sedang sujud pada Allah, lalu dilempari kotoran dan dihina orang-orang Quraisy, Fatimah menangis sedih sambil membersihkan kotoran yang menempel pada pakaian.
Melihat perbuatan putrinya, lalu Rasulullah berkata, ” Yaa.. Fatimah, Allah tidak suka pada orang yang tidak menyukaimu, dan Allah mencintai orang yang kau senangi. Dan siapapun yang membuat Fatimah sedih, berarti sama saja membuat aku sedih, dan siapa yang menyenangkannya berarti juga menyenangkanku
Ketika ibunya wafat, ia tampilt menggantikan posisi Khadijah untuk membantu segala keperluan yang dibutuhkan Nabi Muhammad baik membantu dalam segi ibadah maupun rumah tangga.

Sipemurah hati dan dermawan
Setelah menginjak dewasa, sahabat Abu Bakar dan Umar ingin mempersuntingnya, tapi Rasulullah hanya diam saja. Namun begitu Sayidina Ali bin Abi Tholib memberanikan diri untuk meminang langsung diterima oleh nabi Muhammad, meskipun seorang yang miskin, tapi berjiwa kesatria dan pemberani.
Dalam rumah tangganya, dikaruniai lima orang anak, yaitu, Hasan, Husein, dan Muhsin, dan dua putri: Zainab dan Umi Kalsum. Sebagai istri yang salihah, beliau selalu dapat menghibur Ali dikala mendapat suka dan duka. Meskipun hidupnya hanya pas-pasan, bahkan kadang kurang, Beliau tetap bermurah hati..Karena saking dermawannya, ia tak pernah membiarkan seorang pengemis yang meninggalkan rumahnya tanpa memberikan sesuatu apapun yang ia punyai, meskipun mereka sendiri masih kekurangan atau lapar.

Selalu mencintai Rasul
Meskipun sibuk mengurusi suami dan putra-putranya, namun ia tetap mencintai sang ayah. Hal ini terbukti ketika Nabi terluka sepulang dari perang Uhud. Fatimahlah yang merawat luka Nabi. Meskipun seorang ibu, bersama kaum muslimlainnya, Beliau ikut terjun kemedan peperangan dalam merebut kota Makkah dari tangan para kafir Quraisy.


Mendampingi dunia akhirat
Setelah melaksanakan haji Wadaq atau haji terakhir tahun 11 Hijrah, Rasulullah kemudian jatuh sakit. Fatimah sangat sedih dan selalu menjaga, merawat dan mendampinginya. Dalam kondisi sakit parah, kemudian Rasul membisikkan sesuatu ke telinga Fatima yang membuatnya menangis, dan kemudian Nabi membisikkan sesuatu lagi, baru Fatima tersenyum. Setelah nabi wafat, Fatima lalu menceritakan kejadian itu kepada Aisyah. Ternyata ayahnya membisikkan bertia kematianya, itulah yang menyebabkan Fatima menangis, tapi waktu Nabi mengatakan bahwa Fatima-lah orang pertama yang akan berkumpul dengannya di alam baka, maka fatima menjadi bahagia
Setelah Nabi wafat, enam bulan kemudian Fatima meninggal dunia, diusia 28 tahun dan dimakamkan oleh Ali di Jaat ul Baqih (Medinah).

Fatima menjadi lambang kesucian, kemuliaan dan keluhuran kaum wanita. Nabi sendiri menyatakan bahwa Fatimah akan menjadi "Ratu dari seluruh wanita yang berada di Surga." (Malik)

Tidak ada komentar: