Jumat, 07 Maret 2008

Dilematis Istri Mengatasi Perselingkuhan Suami

“Assalamu’alaikum……” Ucap Firman saat memasuki halaman rumahnya setiap kali pulang kantor. “Wa alaikum salaam……itu ayah datang, ayo adik salim..” jawab Heni dengan senyum manis, ia bangkit dari kursi teras dengan putranya untuk menyambut. Begitulah yang dilakukan ibu muda tersebut setiap sore saat menanti kedatangan suaminya. Ia selalu berpenampilan rapi, dandanan menarik dan cantik, seolah bagaikan mau menyambut suaminya diatas ranjang. Suasana rumah tangga Heni dan Firman dengan putra satu-satunya Jefri selama hampir lima tahun selalu harmonis. Mereka membangun mahligai cinta dengan rasa ikhlas dan penuh keterbukaan sehingga keduanya saling mengerti, mengisi menghormati dan selalu romantis.

Namun suasana tersebut kini telah terusik dengan beredarnya gosip perselingkuhan antara Firman dengan teman sekantornya. Heni yang semula hanya diam lama-lama tak kuasa menahan kesabaran atas sikap suaminya yang dianggap mengkianati cintanya. Sikap yang dulu manja kini lebih banyak diam, sering murung dan pemarah. Suasana romantis dan mesra dalam menyambut suaminya saat pulang kerja kini sudah tidak dijumpai lagi. Sikapnya lebih banyak acuh tak acuh, selalu menghindar dihadapan suami. Keributan-keributan kecil yang berubah menjadi pertengkaran sering terjadi, bahkan Heni sampai pulang keorang tuanya selama berhari-hari. Rumah tangganya yang dulu tentram damai, kini terancam rusak dan hancur akibat kasus yang bernama “perselingkuhan”.

Kejadian yang menimpa pasangan Firman-Heni ini salah salah satu contoh dari jumlah-jumlah kasus perselingkuhan yang sering kita jumpai. Meskipun ketika akad nikah, semua pasangan suami-istri selalu mengucap janji-janji “ Akan saling mencintai, membangun, menjaga bahtera rumah tangga....dan lain-lain-dan lain-lain” , namun fakta dimasyarakat berbicara lain. Lihatlah, dimana-mana, betapa banyaknya, betapa mudahnya kasus-kasus perselingkuhan Mereka dengan enaknya mengatakan “selingkuh itu indah, selingkuh itu...bla-bla-bla....pokoknya banyak istilahnya”, seolah menjadikan perselingkuhan sesuatu yang trend serta populer dimasyarakat. Disisi lain istri yang semula percaya, sepenuhnya tawadhu pada suami, harus menanggung luka, sakit hati, derita dimadu cinta, dan cemburu berkepanjangan. Akhirnya jalan pintas yang mereka tempuh, broken home, perceraian, bahkan ada yang jatuh korban, sementara sang suami terus berkubang dalam jurang perzinahan. Jika sudah begini apa dan siapa yang salah ?

Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah masalah yang sangat kompleks dan pelik, meski kedengarannya "biasa". Namun kita harus benar-benar berpikir secara jernih, objektif, proporsional dan bijak dalam melihat masalah ini. Dimanapun juga yang namanya selingkuh, dengan atau tanpa hubungan seks jelas-jelas haram hukumnya. Bahkan dinegara-negara Barat yang terkenal dengan sekulerisme dan hidonismepun juga tidak membenarkan. Pernikahan dianggap “wadah” yang steril dari perselingkuhan, dan kesetiaan menjadi mutlak seratus persen bagi suami-istri, tak peduli berapapun umur dan pernikahan. Secara simpel tentu saja perselingkuhan dalam rumah tangga akan berdampak buruk dan negatif bagi siapa saja.

Namun kita juga harus bisa melihat, menilai secara objektif dan proporsional apa "latar belakang” dan “penyebab" kasus ini. Kita tak bisa memberi cap suami "peselingkuh" tersebut sebagai orang bejat, tidak bermoral, atau orang tak beragama. Karena realitanya, tak sedikit "peselingkuh" tersebut termasuk tipe suami yang baik, dan bukan tipe orang yang "gatel", brengsek, dugem, senang kelayapan dan paly boy.

Faktor utama suami berselingkuh, jelas.... yang utama karena menipisnya keimanan, kurangnya pengetahuan tentang agama. Namun ada lagi yang tak kalah pentingnya penyebab para suami mencari “rasa lain”. Yakni "ketidakberesan" di dalam rumah tangga, meski sekecil apa pun. Berbagai beban, tekanan, dan problem hidup yang menumpuk serta bervariasi baik dari masalah ekonomi, anak, psikis, komunikasi yang buruk, tempat tinggal terpisah di kota yang berjauhan, masalah pekerjaan, perbedaan status sosial, pendidikan yang mencolok, perbedaan persepsi dan idealisme yang mencolok, "terjebak" pada rutinitas, kejenuhan, dan seksual, semua itu jika dibiarkan berlarut-larut bisa menjadi bom waktu yang dapat meledak kapanpun.

Kehadiran WIL (wanita idaman lain) memang banyak dituding sebagai biang kerok. Bagi “sikorban” istri yang jiwanya lemah, hanya kepasrahan dan linangan air mata yang berharap suaminya kembali seperti dulu lagi. Namun, bagi istri yang tegas, galak, suasana panas akan selalu menghiasi rumah tangga dengan pertengkaran-pertengkaran yang berujung penceraian, broken home dan kehancuran. Tapi benarkah semua “kesalahan” itu harus ditimpakan kepada sang suami atau WIL ? Kalau rumah tangga mereka “baik-baik”, kenapa sampai terjadi “drama cinta segitiga” didalam keluarga ?

Karena itulah bagi istri-istri yang menjadi korban dimadu cinta, sudah saatnya untuk membuang jauh-jauh “cemburu buta”, arogan, kekanak-kanakan dan egoistis. Tapi sebaliknya mari berpikir lebih dewasa, bijak, jernih, bermartabat dan kembali pada aturan Allah. Ingat ! Islam mengharamkan selingkuh, tapi menghalalkan berpoligami, meski sangat berat dan rumit saratnya. Disisi lain, diri sendiri, masih adakah sesuatu yang “kurang” dalam diri maupun rumah tangga sehingga suami mulai berubah? Jika benar, cepatlah “perbaiki” apa maunya, dengan saling terbuka, dan jujur bersama suami.

Janganlah kasus yang merupakan masalah "besar" dalam rumah tangga ini menjadi semakin "besar" dan "melebar" ke mana-mana, yang pada akhirnya bukan hanya terjerumus kedalam “lembah perzinahan”, aib yang terekspos kepada umum. Tapi juga masalah "inti"-nya tidak akan terselesaikan, dan justru akan menyebabkan kehancuran, yang semakin menambah penderitaan, luka, duka dan air mata (Maulana)


Spoot
Poligami Menurut Syariat Islam
Apabila seorang suami yang ingin berpoligami, ada beberapa ketentuan yang telah diatur oleh Islam. Diantara hak setiap istri dalam poligami adalah sebagai berikut :
- Memiliki kemampuan untuk adil dalam bermuamalah dengan istri-istrinya, yaitu dengan memberikan, menyamakan hak dan nafkah kepada masing-masing istrinya.
- Setiap istri memiliki hak untuk mempunyai rumah sendiri. Firman Allah berbunyi :”Allah berfirman, “Menetaplah kalian (wahai istri-istri Nabi) di rumah-rumah kalian.......(QS Al Ahzab 33)”. Dalam ayat ini Allah menyebutkan rumah Nabi SAW dalam bentuk jamak, sehingga dapat dipahami bahwa rumah beliau tidak hanya satu.
- Memberikan hak para istri dengna seadil-adilnya. Dari Anas bin Malik, Kebiasaan beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bila menggilir istri-istrinya, beliau mengunjungi semua istrinya dan baru behenti (berakhir) di rumah istri yang mendapat giliran saat itu.(HR Muslim).
- Batasan Malam Pertama Setelah Pernikahan. Dari Anas bin Malik bahwa termasuk sunnah bila seseorang menikah dengan gadis, suami menginap selama tujuh hari, jika menikah dengan janda, ia menginap selama tiga hari. Setelah itu barulah ia menggilir istri-istri yang lain. (HR Bukhari)
- Tidak wajib menyamakan cinta dan jima’ di antara para istri, namun wajib memberi giliran diantara kedua istrinya secara adil. Sekalipun pembagian malam demi malam dapat terjadi, akan tetapi tetap saja ada perbedaan dalam rasa cinta, syahwat, dan jima’

Karena itu bagi suami yang akan berpoligami hendaknya melihat kemampuannya, janganlah pahala yang dinginkan, malah berbalik dengan dosa dan kerugian. “Barangsiapa yang mempunyai dua istri, lalu ia lebih condong kepada salah satunya dibandingkan dengan yang lain, maka pada hari Kiamat akan datang dalam keadaan salah satu pundaknya lumpuh miring sebelah.”(HR Muslim).

Selasa, 04 Maret 2008

Budaya Malu, Warisan Rasululllah SAW

Rupanya di negeri ini, yang namanya budaya malu sudah menjadi barang langka. Lihatlah, mereka yang katanya pemimpin, tokoh, kelas atas, idola atau panutan bagi masyarakat, dengan bangganya melakukan sesuatu yang di anggap memalukan, dusta, tabu, mengambil yang bukan haknya, dan perbuatan lain yang melanggar agama..

Kebanyakan dari mereka sudah mengesampingkan budaya ini sehingga terdorong untuk melakukan kejahatan, tak peduli akan cercaan, dan menghalalkan segala cara. Akibatnya, ia cenderung akan melakukan perbuatan tercela secara berani dan terang-terangan. Ironisnya, mereka sudah tidak malu lagi kepada Allah SWT, apalagi kepada manusia.

Mungkinkah kini budaya malu tersebut sudah tertutup oleh tuntutan perut, demi ketenaran, keberhasilan, uang, materi dan lain-lain, dari sinilah kondisi akhlak bangsa dinegeri ini berada di ambang keprihatinan
Rasulullah SAW bersabda, ''Bila engkau tidak malu, maka berbuatlah semaumu.'' (HR Bukhari).
Artinya, jika manusia tidak memiliki rasa malu, maka lakukanlah sekehendakmu, sepuas-puasmu, tapi awas..!!! Siksa Allah SWT akan sangat pedih
**********
Menjaga Martabat, Mencegah Perbuatan Laknat
.
Malu adalah akhlak terpuji yang diwariskan para Nabi kepada umatnya sehingga sikap ini dapat mencegah diri dari perilaku tidak terpuji. Di sisi lain, rasa malu akan membentuk kesucian diri (iffah) yang mampu menghindari perbuatan buruk Rasa malu dimiliki sebagai bukti ketaatan kepada Allah SWT sehingga manusia akan mempunyai perasaan malu untuk berdusta, malu untuk membuka auratnya yang memang tidak pantas untuk dipertontonkan, malu untuk mengambil yang bukan haknya, dan malu melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.

Kita merasa bersyukur bahwa Allah SWT telah memberi nikmat kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di antara karunianya adalah menyediakan bahan pakaian sebagai penutup aurat, menambah keindahan lahiriah dan perhiasan, rezeki atau jodoh yang sudah di atur oleh-Nya. Jadi di sini sudah tidak alasan lagi bagi kita untuk tidak mengikuti akhlak Rasul tersebut.

Selaku umat yang beriman, dan punya martabat sebagai makhluk yang dimuliakan Allah ini tetap terjaga dan membiasakan budaya malu. Sadarlah sesuatu yang kita lakukan ini selalu di awasi oleh Allah. Dan jika setiap kita memiliki rasa malu, insya Allah bangsa tercinta ini akan dihargai oleh segenap warga dunia. (Imm)

Hatinya Tergugah di Lapas Nusakambangan

Sejak kecil dirinya memang sudah terbiasa dengan lingkungan keras(salah satu kampung di Semarang Utara), orang-orang sekitar yang akrab dengan minuman keras dan kriminal lainnya. Maka tidak heran jika pemuda bernama Zainudin (bukan nama sebenarnya) alias Keling ini terbentuk dan terbiasa dengan suasana kehidupan tersebut. Setiap malam dengan teman-temannya sering nongkrong di gardu depan kampungnya hingga menjelang dini hari sambil gitaran dan pesta miras. Di sekolahnyapun ia sering terkena hukuman dari gurunya karena berkelahi, membolos dan lain-lainnya sehingga ketika Qonsis menanyakan tentang pendidikan terakhirnya, ia hanya tersenyum malu, “Sudahlah mas itu tidak penting, saya malu kalau di singgung soal sekolah....yang penting sekarang kan sudah sadar...ha..ha..ha...” . Di tempat tongkrongannya inilah remaja kelahiran 2 September 1955 tersebut yang semula hanya iseng-iseng saja menggoda orang lewat, kadang sekedar minta rokok hingga menjadi penodong, sering berkelahi hingga tawuran antar kelompok. Suatu ketika ia terlibat perkelahian antar kampung, adu senjata tajampun tak terhindarkan yang mengakibatkan beberapa temannya terluka parah dan ia sendiri berurusan dengan pihak kepolisian.

Perang Antar Kelompok
Enam bulan mendekam terasa pahit merasakan dinginnya lantai kamar balik jeruji besi. Namun penjara tidak membuatnya jera, begitu bebas mental dan keberaniannya bertambah besar untuk menghadapi lawan-lawan saingannya. Dengan merangkul beberapa temannya, Zainudin mulai memperluas ‘daerah atau wilayah’ kekuasaannya. Maka di rebutlah salah satu Pasar di wilayah Semarang Utara yang menghasilkan banyak uang dari keamanan. Musuh-musuhnyapun selalu mengincar hingga pada suatu hari pecahlah bentrokan antara kubu pimpinan Keling melawan kelompok preman kampung sebelah pimpinan Brewok. Korbanpun berjatuhan hingga teman dekat Keling sendiri terluka parah akibat sabetan pedang musuhnya. Dari sinilah dendam mulai tersulut. Dengan mengerahkan seluruh kekuatannya bersama rekan-rekannya, ia terus memburu Brewok, bahkan sampai ke ujung dunia sekalipun, katanya kepada Qonsis ketika di temui.

Dendam Berakhir Pembunuhan
Pada suatu sore menjelang Hari Raya Idul Adha Sp (mata-mata-istilah bahasa premannya) dari Zainudin melihat Brewok bersama temannya sedang memperbaiki kendaraan di sebuah bengkel jalan raya Kaligawe, lalu ia segera melapor “komandan” Keling. Saat itu juga penggrebekan di lakukan. Pertarungan tidak seimbangpun terjadi, dua lawan sembilan orang yang berakhir dengan tewasnya Brewok di ujung samurai Keling. Puas rasanya bisa menghabisi pesaing utama meski ia harus kembali lagi ke balik jerusji besi. Meskipun telah menghabiskan puluhan juta hasil iuran dari teman-teman sesama preman dan keluarganya sendiri untuk menyuap jaksa, namun tetap saja vonis tujuh tahun diketuknya. Mau tidak mau diterimalah semua keputusan pihak pengadilan.

Dari Mlaten ke Nusakambangan
Hari-hari sepi mulai dirasakan di Lapas Mlaten pada waktu itu (sebelum pindah ke Kedung Pane) karena dirinya memang sengaja menjauhi kekerasan yang sering terjadi di setiap lapas untuk memperebutkan pimpinan kelompok (geng) dan kekuasaan. Namun pada suatu hari ketika dirinya di ejek, dihina dan di tekan, kesabarannya yang selama ini dipendam kembali ‘pecah’. Akhirnya bentrok sesama napipun tak terelakkan dengan jatuhnya korban kepala geng, Sanusi terkena tusukan Zainudin. Buntut dari semua ini Zainudin di pindah ke Lapas Nusakambangan.
Dari sinilah ia menuturkan bahwa hatinya mulai tenang dan hari-hari sepi di habiskan untuk membaca-baca buku yang disediakan oleh Lapas serta seringnya mendengarkan ceramah keagamaan. Setiap mendengar ayat suci dan adzan di kumandangkan air matanya sering meleleh, hatinya terbua dan jadilah ia seorang yang g tekun ibadah meskipun dari kecil tak pernah sekalipun menerima ajaran tentang agama.

Kambuh Lagi
Setelah bebas pengaruh rekan-rekan sesama preman mulai masuk. Penyakit lamanya kambuh lagi. Bersama para teman-temannya ia melebarkan kekuasaannya. Singkat kata bersama ia berhasil dan menjadi salah satu “Raja” minyak ilegal (perdagangan minyak dari hasil pemotongan setiap tangki yang akan memasok ke SPBU) dan melebarkan sayap hingga Jakarta serta namanya kian di segani. Namun ketika operasi besar-besaran Polwiltabes Semarang, dan cabangnya Jakarta juga ‘digulung habis’ oleh Polda Metro Jaya, usahanya benar-benar “hancur”, ia terpaksa menganggur hanya mengandalkan istrinya sebagai pedagang di Pasar Johar.
Di saat inilah ingatannya saat di Nusakambangan terbuka kembali dan mulai sadar apa yang telah ia lakukan selama ini keliru. Apalagi ketiga anaknya sudah menginjak dewasa, dan ia juga berkata “Apakah aku harus seperti itu terus ? manusia kan tidak hidup selamanya, roda itu tidak selalu di atas mas” katanya ketika di temui Qonsis.
Ketika di temui Qonsis di rumahnya yang terbilang cukup lumayan di salah satu di kawasan Pondok Raden Patah, ia kelihatan lebih santun, tekun beribadah dengan tato yang tersembunyi di balik kokonya. Ketika Qonsis bertanya tentang sikapny jika teman-teman lamanya kesini untuk “mengajak” lagi ? Ia hanya tersenyum, “Sudahlah, Zainudin sekarang bukan seperti Zainudin yang dulu lagi”. “. Berarti sudah insaf beneran dong, amiin.(Imm)

Jika Pakaian Putih Ternoda


Kenapa setiap pakaian warna putih, orang akan sangat berhati-hati dalam memakai maupun merawatnya? Karena pakaian putih sangat rentan terhadap kotoran, oleh sebab itu jika terkena noda setitik atau sekecil apapun di atas warna putih akan mudah terlihat. Maka tidak heran jika mereka harus kerja keras untuk menjaga pakaian tersebut agar tetap cemerlang.

Lalu bagaimana caranya jika pakaian putih itu terkena noda baik dari makanan, minuman atau minyak ? Langkah pertama yang harus dilakukan adalah, segera cepat ambil cairan antiseptic pembersih tangan merk apa saja lalu dioleskan ke bagian yang terkena noda, lalu dikucek sebentar sampai nodanya hilang. Sesampai di rumah segera direndam dan dicuci. Ini sangat berguna agar noda tersebut tidak menempel lama yang mengakibatkan pada saat di cuci noda tersebut tidak mau hilang.

Untuk itu janganlah lupa untuk selalu membawa cairan antiseptic pembersih tangan saat berjalan-jalan, terutama jika kita sedang memakai pakaian putih, karena selain berguna untuk membersihkan tangan juga berguna untuk membersihkan noda disaat yang tidak terduga. (Imm)

* * * * * * *
Perawatan Berbahan Kaus atau Cotton

Biasanya pakaian yang berbahan kaus atau cotton sangat rawan terhadap bahan kimia serta mudah robek. Lalu tahukah kamu bagaimana cara merawat T-shirt agar tetap awet ?
Sebaiknya jangan direndam terlalu lama (tidak lebih dari 1 jam) dengan deterjen yang berlebihan karena dapat mengakibatkan sablon pada kaos cepat rusak / terkelupas, usahakan kaos yang baru pertama kali dicuci tidak direndam lebih dari 30 menit.

Khusus kaus putih atau warna terang, pisahkan dengan pakaian berwarna kuat seperti hitam, merah, biru. Hal ini guna mencegah kelunturan pada kaos. putih kesayangan Anda terkena dampaknya. Pisahkan juga antara pakaian yang kotor dengan yang kurang kotor agar kotoran tidak berpindah.

Lalu bagaimana dengan kaus yang berbahan cotton memiliki tekstur kain yang lembut ?
Jangan disikat dan hindarkan juga kucekan dan perasan yang kuat karena selain merusak pori-pori baju juga dapat mengonyak sablon, khususnya pada kaos selain warna putih dan abu.
Untuk penjemuranpun harus dibalik, karena sinar matahari berlebih dapat mengakibatkan warna kaos dan sablon memudar. (Imm)

Senin, 03 Maret 2008

Ritual Manaqib


Banyak kita jumpai orang yang sangat mengagung-agungkan “ibadah” bacaan manaqib bahkan melebihi ibadah sunnah. Mereka berkeyakinan agar “wasilahnya” cepat sampai dan terkabul. Misalnya, membuat ayam ungkep utuh (ingkung-Jawa), yang dimasak oleh wanita suci dari hadast, lalu yang boleh menyembelih harus orang sudah berijazah dari gurunya (telah mengkhatamkan bacaan manaqib sebanyak 40 kali). Di saat pembacaan manaqib, sudah menjadi keyakinan bagi para jamaahnya untuk membawa botol berisi air yang diletakkan di depan Imam atau gurunya, konon air tersebut dipercaya membawa berbagai macam berkah.
Khasiat lainnya yakni apabila seseorang mempunyai keinginan tertentu (usaha dan rejeki lancar, pandai, atau nadhar lainnya), mereka membaca bersama-sama pada hari yang ditentukan, misalnya tiap Rabu Kliwon, Pon, bahkan ada yang disertai dengan pembakaran kemenyan atau parfum wewangian agar ruh sang tokoh hadir ikut mendoakannya, karena “konon” ada pendapat bahwa Syaikh Abdul Qodir Jaelani pernah berkata, "Dimana saja dibacakan manaqib-ku aku hadir padanya"

Biografi
Para pelaku manaqib tersebut berkeyakinan, bahwa bacaan itu adalah suatu amalan agung yang di ajakan guru-gurunya meskipun tidak jelas sumber asalnya. Namun jika kita kaji lebih dalam, kata manaqib berasal dari “manqobah” berarti kisah tentang kesolehan, dan amal seseorang. Jadi membaca manaqib, sama saja dengan membaca biografi atau cerita kebaikan seseorang Namun sayang, manaqib disini banyak mengisahkan cerita-cerita bohong, dan tidak masuk akal. Ironisnya lagi, dengan dalih sebagai bukti kecintaannya kepada waliyullah, mereka selalu membaca, mengingat, bahkan memanggil dan memohon roh wali yang sudah mati (Abdul Qodir Jailani-red) untuk perantara. Jika sudah seperti ini yang di dapat adalah.....kesyirikan. Karena menghadirkan roh orang yang sudah mati adalah mustahil, yang datang adalah jin yang berubah rupa atas bantuan tukang sihir bangsa jin.

Wasilah
Sedangkan berbagai cara dan persyaratan ritual manaqib sangat mirip sekali dengan cara-cara zaman jahiliyah dan budaya orang-orang musyrik dalam berinteraksi dengan para dewanya (bangsa jin). Bedanya sekarang mereka beralasan tidak menyembah roh tapi sebagai bentuk taqarruban (mendekatkan diri) dan wasilah (perantara) kepada Allah. Padahal Allah sendiri telah memperingatkan dengan keras dan tegas dalam firman-Nya:
“Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalaupun mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.” (QS. Faathir: 14)
Oleh karena itu marilah kita berhati-hati dan mengkaji nash-nash dalam al-Qur’an maupun sunnah agartidak mengikuti sesuatu yang bid’ah dan menjurus ke syirik. (Imm)

Cerita-cerita yang tidak tentu kebenarannya didalam bacaan manaqib antara lain :
- Kantong berisi dinar diperas lalu keluar menjadi darah
- Tulang-tulang ayam yang berserakan, diperintah berdiri lalu bisa berdiri menjadi ayam jantan.
- Karomah-karomah Syeikh Abdul Qadir Jaelani, yang menjaga pintu neraka. Jika nanti ada pengikutnya dimasukan ke neraka akan tertolong.
- Orang-orang fasiq yang selamat dari azab kubur hanya karena menyebutkan namanya, dan masih banyak lagi.

Sergapan Maut


Sebenarnya ia berasal dari lingkungan keluarga muslim, dan hafal beberapa surat pendek namun sholatnya dilakukan jika ada kemauan. Bahkan lelaki yang kerap di panggil pak Tr pria kelahiran Madiun, 4 Januari 1941 ini menuturkan sendiri bahwa ketika masih muda sholat dan ngajinya hanya sebatas “rubuh-rubuh gedang” (hanya ikut-ikutan) saja.
Ketika usianya dua puluh tahun (tamat STM) Strn mengalami kegagalan ketika masuk ke dinas militer karena soal non teknis (militer adalah profesi yang dihormati dan disegani orang Madiun saat itu). Rasa kecewa, frustasi mendalam dan menjauhnya kekasihnya menambah daftar penderitaannya. Rasa keputus asaan inilah membuat Strn meninggalkan Madiun untuk mengadu nasib ke Semarang hingga bertemu teman seangkatannya. Setelah menceritakan semua problemnya, maka ditawarilah pekerjaan di salah satu perusahan yang bergerak dibidang perkayuan dan cukup besar.

Jatuh ke pelukan Misionaris
Pucuk dicinta ulam tiba, maka disambutlah tawaran tersebut yang membuat kehidupannya mulai bangkit lagi. Perlakuan istimewa lengkap dengan segala fasilitasnya didapatkannya diperusahaan. Namun tanpa disadari, ternyata perusahaan tersebut ada hubungan “khusus” dengan beberapa gereja di Semarang, dan Strnpun “masuk” kedalamnya. Dirinya hanya pasrah lantaran hutang budi.
Empat puluh tahun waktu yang tidak sebentar, dirinya terus dibimbing dan dididik seorang burder dari Swis,WDK. Ditengah-tengah kaum Nasrani, dirinya dihormati dan disegani. Berbagai acara baik itu perkawinan, kematian maupun seremonial-seremonial selalu dipercaya untuk memimpin. Pundi-pundi rupiahpun terus mengalir tiada hentinya. Sepanjang perjalanannya, karirnya kian menanjak hingga menjadi Prodiakon (sebuah jabatan cukup tinggi dikalangan gereja). Perhatian dan binaan dari Pastur Oh sangat intensif hingga mendapat kedudukan tinggi sebagai wakilnya. Sementara ditempat kerjanya, berbagai fasilitas selalu diberikan mulai dari menjadi staf perusahaan, rumah, kendaraan hingga istripun sampai diberi. Jadilah ia menjadi keluarga Nasrani yang taat dan aktif dengan gereja.

Sergapan
Begitulah cara-cara misionaris untuk “melumpuhkan” orang Islam. Mereka sangat cermat dan tepat dalam mengambil kesempatan, ketika saudara-saudara kita lemah, kosong dan frustasi, mereka dengan cepat dan sigap “menyergap”, akhirnya jatuhlah orang Islam kepelukannya. Mereka juga sangat cermat melihat potensi seseorang yang cerdas dan berpengaruh, hingga untuk membentengi pak Trsn agar tidak lari, berbagai fasilitas dan jabatan selalu mereka “jejalkan”.
Namun, bagaimanapun juga jika Allah belum menghendaki dia murtad, hidayah itu akhirnya datang yang dapat mengalahkan segala kesuksesan, fasilitas dan jabatannya yang ia miliki. Dan Prodiakon itu akhirnya kembali ke Tauhid “La ilahaillallah...(Imm)

Nama dan alamat dan kisahnya saat masuk Islam ada di Redaksi **********
Mutiara Hadist


Muslim ( orang Islam ) adalah “saudara” bagi orang Islam lainnya,

Dia tidak menganiayanya dan tidak pula menyerahkannya kepada musuhnya ( tidak juga meninggalkannya tanpa pertolongan ),

Barangsiapa menolong saudaranya untuk memenuhi hajatnya,
Maka Allah bersamanya dalam memenuhi hajatnya,

Dan barangsiapa melapangkan suatu kesusahan dari seorang muslim,
Maka Allah akan melapangkan baginya suatu kesusuhan dari kesusahan di hari qiamat,

Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim,
Maka Allah menutupi aibnya di hari qiamat.
(HR. Muslim)

Peringatan Maulid Nabi yang Benar




Ma’asyirol Mukmiunin rakhimakumullah............
Setiap bulan Rabi'ul Awwal datang, kaum Muslim di negeri ini (bahkan juga dunia) mulai disibukan dengan acara untuk mengenang kelahiran Nabi Agung Muhammad SAW yang kerap disebut Maulid Nabi. Meskipun sifatnya bukan hari besar (raya) Islam, jika ditilik dari perspektif Alquran maupun hadis. Karena, hanya Idul Fitri dan Idul Adha sebagai hari rayanya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri secara seremonial sebagaimana yang kita lihat sekarang ini, dimulai oleh Imam Shalahuddin Al-Ayyubi, komandan Perang Salib yang berhasil merebut Jerusalem dari orang-orang Kristen. Akhirnya, setelah terbukti bahwa kegiatan ini mampu membawa umat Islam untuk selalu ingat kepada Nabi Muhammad SAW, menambah ketaqwaan dan keimanan, kegiatan ini pun berkembang ke seluruh wilayah-wilayah Islam, termasuk Indonesia.

Ma’asyirol Mukmiunin rakhimakumullah............
Sebagai umat Islam kita sudah sepantasnya memperingati atau mengingat kelahiran Nabi beserta sejarah perjuangannya. Memperingati Maulid boleh-boleh saja kita lakukan selama dalam pelaksanaannya tidak keluar pada syariat. Nabi sendiri tidak pernah menganjurkan hari lahirnya diperingati Karena tidak pernah menyuruh, maka secara spesial pula, hal ini tidak bisa dikatakan "masyru'" (disyariatkan). Namun, juga tidak ada larangan secara sharih (eksplisit). Yang perlu kita tekankan dalam memaknai aktifitas-aktifitas itu adalah "mengingat kembali hari kelahiran beliau, atau peristiwa-peristiwa penting lainnya dalam rangka meresapi nilai-nilai dan hikmah yang terkandung pada kejadian itu". Misalnya, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Itu bisa kita jadikan sebagai bentuk "mengingat kembali diutusnya Muhammad SAW" sebagai Rasul. Jika dengan mengingat saja kita bisa mendapatkan semangat-semangat khusus dalam beragama, tentu ini akan mendapatkan pahala. Apalagi jika peringatan itu betul-betul dengan niat "sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW". Misalnya dengan melakukan sesuatu yang dapat menumbuhkan semangat serta meningkatkan iman dan takwa dengan mengngkaji apa yang dituntunkan Nabi kepada kita, mengingatkan kembali sejarah perjuangan Nabi atau mengadakan berbagai aktivitas yang sifatnya sosial
Karena Tasul pernah bersabda :
“Barang siapa yang melahirkan aktifitas yang baik, maka baginya adalah pahala dan (juga mendapatkan) pahala orang yang turut melakukannya”. (HR Muslim)

Jamaah Jum’ah yang berbahagia..............
Yang tidak kalah penting untuk diungkap sebagai refleksi dalam Maulid Nabi adalah menelisik kembali pesan-pesan bermanfaat yang dikandungnya untuk diungkap adalah: egalitarianisme, kebebasan, dan keadilan. Ketiga prinsip inilah yang ditanamkan secara kuat oleh Nabi kala itu sehingga sistem politik yang digariskan Muhammad di Madinah dan dikembangkan khalifah-khalifah awal, khususnya Umar ibn Khattab, Abu Bakar, Ustman, Ali dan sesudahnya adalah sesuatu yang terlampau maju bagi organisasi politik Arab pada masa itu, tidak pernah ketinggalan jaman dan masih sangat dibutuhkan hingga sekarang ini. Karena itu jika kaum muslim di negeri ini mau mengacu dan meniru dengan sistem yang diterapkan Rasulullah baik dari segi hukum, sosial, politik maupun ekonomi, insya Allah bangsa kita tidak seburuk sekarang ini. Sayang para pemimpin bangsa ini tak bisa semudah Nabi dalam memajukan bangsa? Tak lain karena nilai-nilai profetik yang dibawa Nabi tak lagi dijalankan. Semua tinggal slogan dan retorika.

Ma’asyirol Mukmiunin rakhimakumullah............
Di sisi lain lihatlah ! kebanyakan bangsa kita ini setiap peringatan Maulid Nabi, selalu terkesan monoton, hanya itu-itu terus. Dengan dalih mengingat, membaca dan mencintai Rasulullah mereka memperingatinya dengan tata aturan berbeda-beda yang tidak pernah di anjurkan Nabi atau tidak sesuai syariat Islam. Misalnya ada satu sesi yang tidak pernah tertinggal bahkan seolah menjadi syarat penting, yaitu pembacaan Kitab Al Barzanji karya Syekh Ja'far Al Barzanji bin Husin bin Abdul Karim (1690-1766 M), Al Diba'iy, Syaraful Anam, Al Habsyi, dan Al Burdah. Itu semua adalah karya sastra yang bertutur tentang riwayat kehidupan Muhammad yang disuguhkan dalam bentuk natsar (prosa) dan nazham (puisi). Isinya mencakup silsilah Muhammad, kehidupannya dari masa kanak-kanak hingga menjadi rasul, dan sifat-sifat mulia yang dimilikinya, serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan manusia..Sejatinya, dalam Maulid kita tidak sedang membuat sebuah upacara ritual, tidak menambah-nambah acara, do’a atau bacaan-bacaan yang bersifat mengada-ada atau termasuk bid’ah. Semua itu akan menjadikan sesuatu perkara yang termasuk bid’ah dalam Ad-Dien yang hukumnya adalah haram dan sesat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang baru, karena sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat”. (HR Abdu Daud, At-Tirmidzi ; hadits hasan shahih)

Dalam kesempatan lain Rasulullah juga menyatakan "Setiap yang baru dalam agama adala Bid'ah". Untuk mensinkronkan dua hadist tersebut adalah dengan pemahaman bahwa setiap tindakan yang jelas bertentangan dengan ajaran agama disebut "bid'ah".
Maka hadits tersebut menunjukkan bahwa segala yang diada-adakan dalam Ad-Dien (Islam) adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat dan tertolak

Maka dari itu, marilah selagi kita mempunyai kesempatan yang selebar-lebarnya,…Dalam setiapperingatan Maulid Nabi sebaiknya kita merenungkan dan mengisi batin agar tokoh sejarah tidak menjadi fiktif dalam diri kita. Tidak hanya dalam bentuk cerita-cerita yang mengagumkan, tapi juga semangat keteladanan dalam menjalani realitas kehidupan. Selanjutnya dengan peringatan Maulid Nabi ini kita dapat terus belajar, meniru dan melaksanakan semua sistem, aturan dan cara bagaimana Rasul ketika memimpin umatnya dulu sehngga membuat bangsa kita ini maju, modern sesuai syariat Islam yang sebenarnya. Sedangkan setiap Peringatan Maulid merupakan upacara seremonial (bukan ritual) yang berkaitan dengan kesejarahan dan memiliki fungsi integratif. Sebagai seremoni, ia mewujud dalam beragam bentuk tergantung kreativitas atau inovasi masyarakat.(Maulana)


.

Bukan Waktu Untuk Televisi



Maraknya stasiun-satasiun televisi swasta menjadikan kebutuhan informasi dan hiburan semakin bertambah maju, cepat dan akurat. Namun dibalik semua itu juga dapat berpengeruh pada pola asuh orang tua dan perkembangan pendidikan anak, dimana menurut mereka acara yang lagi bagus-bagusnya tepat dimana saat jam belajar anak.

Tak ada seorangpun dari orangtua yang sehat ingin melahirkan anak dengan tujuan menciptakan anak yang bodoh dan tidak berguna. Beberapa pendapat mengatakan bahwa kemampuan anak dalam intelektual, emosi, dan kepribadiannya sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan (termasuk di dalamnya pola asuh, kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi). Maka tida heran jika pada jaman dahulu, banyak orang tua sangat bangga melihat putra-putranya yang masih kecil sudah memahami fikih dasar, tauhid, tarikh Islam dan rajin membaca Al-Qur’an, serta diimbangi dengan prestasi belajar di sekolahnya. Karena sudah menjadi kebiasaan pola asuh para orang tua, setiap terdengar adzan Maghrib, mereka segera berangkat kemasjid atau mushalla untuk sholat lalu berkumpul, belajar dan mendengarkan fatwa para ustadz hingga menjelang Isya’ tanpa mengesampingkan pelajaran sekolahnya.

Terbuai Tayangan TV
Namun, sekarang sudah berbeda jauh. Seiring dengan perkembangan jaman, makin majunya teknologi dan mambanjirnya industri pertelevisian di negeri ini, budaya tersebut pelan-pelan hilang karena tergeser oleh tradisi nonton televisi. Orang tua banyak yang lupa akan tugas dan tanggung jawabnya terhadap anak. Mereka sibuk menabung untuk “menyaksikan mimpi-mimpi” yang tak terbeli, mimpi-mimpi yang mereka jejalkan setiap hari kepada diri sendiri maupun putranya-putrinya. Di depan pesawat tv, terbuai hiburan membuatnya lupa dengan tradisi mengaji. Mereka lebih mencintai tayangan telenovela, mamamia atau sinetron yang jauh dari agama, mengalahkan suara adzan berkumandang, dengan alasan waktu sholat masih panjang.

Tidak Mendidik
Di sisi lain, ada juga orang tua yang menyuruh anaknya pergi ke masjid, sementara dirinya tetap duduk, tidak beranjak dari kursi di depan TV seolah-olah pantatnya sudah lengket pada kursi dan beralasan akan mengganggu konsentrasi sholat jika acara belum tuntas, lebih-lebih tayangan langsung sepak bola,... final lagi, jadi lebih baik diselesaikan dulu nontonnya, barulah sholatny agar bisa khusuk

Tipe orang tua macam inilah yang sebenarnya bukan mendidik justru malah merusak. Mereka sudah lupa bahwa habis Maghrib adalah waktu yang sangat efektif, bermanfaat dan berguna untuk belajar, mengaji dan ibadah, bukan untuk duduk santai di depan tv. Akibatnya, akan menjadi kebiasaan setiap selepas Maghrib, anak hanya menonton dan terbius oleh tayangan TV, kewajiban beribadah terkalahkan, jarang belajar, motivasi menurun sehingga masa-masa emas mereka terlewatkan begitu saja, sia-sia tanpa belajar pengetahuan tentang agama.

Ketergantungan TV
Sudah saatnya para orang tua sadar untuk tidak merusak perkembangan anak-anak mereka, dan mau menanamkan pola asuh, disiplin dari diri sendiri, berjuang melahirkan anak-anak bangsa yang pandai, mandiri, kreatif, sehat secara fisik, mental dan spiritual. Jangan biarkan siaran TV menjadikan generasi penerus kita pasif, ketergantungan siaran TV, hidup di awang-awang, penuh khayalan yang dapat melahirkan berbagai tindakan di luar kontrol karena pengaruh tayangan- tayangan yang dilihatnya. (Imm)

* * * * *

Menanamkan Disiplin Perlahan-lahan

Bagaimana agar anak-anak tidak terpengaruh tayangan tv sehingga belajar tetap tenang dan disiplin.

- Tontonlah siaran tv yang dianggap perlu, jangan buat diri senidiri maupun anak-anak tergantung pada siaran tv.
- Temukan cara menghindari entertaiment syndrome dari ketergantungan tv dengan membuat aktivitas di rumah seperti belajar yang diselingi dengan permainan agar tidak merasa jenuh.
- Aktifkan komunikasi di dalam rumah tangga.

Dari semua cara-cara ini barulah kita sebagai orang tua mulai menanamkan disiplin dan memberikan doktrin, “Matikan pesawat tv disaat menjelang adzan Maghrib hingga kegiatan belajar selesai (jam 20.30)’”, tutup pintu depan, janganlan keluar jika memang tidak ada kepentingan. Dan yang tak kalah pentingnya jangan biasakan anak keluar (kelayapan-Jawa) malam kecuali ada kepentingan atau kegiatan yang bersifat positif atau pada malam menjelang liburan (waktu nya juga dibatasi).

* * * *

.
Program Wajib Belajar Jam 18:30-20:30
Sebagai orang tua kita wajib mendukung apa yang dicanangkan Wali Kota Solo Slamet Suryanto pada tahun 2003 lalu tentang Program Wajib Belajar Jam 18.30 WIB hingga 20.30 WIB untuk masyarakat Solo kecuali hari Sabtu, Minggu dan malam hari Besar. Karena sangat berdampak positif bagi anak, diantaranya :
- Di harapkan para siswa dapat rajin belajar dengan pengawasan dan bimbingan mengenai kapan saatnya belajar dari orang tua.
- Membudayakan anak untuk belajar dan mematikan televisi antara pukul 18.00 WIB sampai pukul 20.30 WIB. Kebiasaan yang teratur ini dapat dibentuk sejak dini sehingga sangat berpengaruh bagi kegiatan belajar, disiplin membagi waktu dan prestasi para siswa.
- Memanfaatkan antara jam 18.30 (ba’dal Maghrib)- 20.30 WIB menjadi waktu yang sangat baik untuk belajar atau mengaji bukan untuk nonton tv atau bermain-main

Seandainya semua pemimpin mempunyai program seperti itu, sementara semua orang tua juga mendukung untuk diterapkan pada putra-putranya, insya Allah masa depan generasi kita akan lebih berkualitas, terdidik, maju dan beriman.
* * * *

Hidup Sehat cara Rasul

Sebenarnya, jika kita tahu dan menyadari, pola hidup dan makan kita bisa dikatakan sembarangan. Hal inilah yang dapat mendatangkan berbagai penyakit di usia belum begitu senja. Misalnya, keracunan makanan, lever, jantung, kencing manis asam urat dan lain sebagainya.
Oleh karena itu jauh sebelum ilmu-ilmu kedokteran atau para ilmuwan menyelediki sebab-sebab terjadinya berbagai macam penyakit, Rasulullah sudah dulu mengajarkan atau menerapkan bagaimana kita dapat menghindari dan mencegah penyakit-penyakit tersebut sedini mungkin, meski pengaruhnya dapat anda rasakan nanti di usia tua, antara lain :

Setiap bangun tidur atau pagi, Rasulullah selalu meminum segelas air putih yang sejuk (bukan air es). Karena air putih yang sejuk turut membangunkan usus setelah tidur semalaman. Akibatnya usus berkontraksi yang menjadikan pencernaan menjadi lancar, bebas sembelit atau mulas.

Biasakan mandi pagi sebelum subuh karena air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak sehingga dapat mencegah kegemukan.

Rasul selalu mengajak umatnya untuk bangun sebelum Subuh melaksanakan sholat sunnah dan sholat fardhu berjamaah. Semua ini memberi hikmah yang mendalam seperti
- Mencari pahala atau ridho Allah
- Kesegaran udara subuhsangat bagus untuk kesehatan atau terapiu berbagai macam penyakit.
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan badan.

Ketika sholat Shubuh disunahkan bertafakur (sujud minimal satu menit dengan membaca do’a). Hal ini dapat menghindarkan kepala atau migrain. Ternyata benar setelah diteliti,kenapa kita di harus sujud setiap hari ? Karena darah akan mengalir beberapa milimeter ke ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah sehingga dapat menghindarkan migrain atau sakit kepala sebelah.

Nabi selalu minum air putih setiap bangun tidur hingga menjelang waktu tidur kembali. Ternyata setelah melalui berbagai penelitian apa yang di lakukan Rasul tersebut memiliki dampak kesehatan dan kebugaran tubuh yang luar biasa. Air putih yang masuk ketubuh kita dapat membantu untuk mengeluarkan racun (toksin) dalam tubuh melalui kencing dan keringat. Setidaknya, dalam satu hari tubuh membutuhkan dua sampai tiga liter air putih yang sehat dan bebas dari pengaruh kimia sehingga aman bagi tubuh.

“Dan apabila aku sakit, maka Allah yang menyembuhkanku” (QS (As-Shu’araa : 80)

Hidup Sehat cara Rasul

Sebenarnya, jika kita tahu dan menyadari, pola hidup dan makan kita bisa dikatakan sembarangan. Hal inilah yang dapat mendatangkan berbagai penyakit di usia belum begitu senja. Misalnya, keracunan makanan, lever, jantung, kencing manis asam urat dan lain sebagainya.
Oleh karena itu jauh sebelum ilmu-ilmu kedokteran atau para ilmuwan menyelediki sebab-sebab terjadinya berbagai macam penyakit, Rasulullah sudah dulu mengajarkan atau menerapkan bagaimana kita dapat menghindari dan mencegah penyakit-penyakit tersebut sedini mungkin, meski pengaruhnya dapat anda rasakan nanti di usia tua, antara lain :

Setiap bangun tidur atau pagi, Rasulullah selalu meminum segelas air putih yang sejuk (bukan air es). Karena air putih yang sejuk turut membangunkan usus setelah tidur semalaman. Akibatnya usus berkontraksi yang menjadikan pencernaan menjadi lancar, bebas sembelit atau mulas.

Biasakan mandi pagi sebelum subuh karena air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak sehingga dapat mencegah kegemukan.

Rasul selalu mengajak umatnya untuk bangun sebelum Subuh melaksanakan sholat sunnah dan sholat fardhu berjamaah. Semua ini memberi hikmah yang mendalam seperti
- Mencari pahala atau ridho Allah
- Kesegaran udara subuhsangat bagus untuk kesehatan atau terapiu berbagai macam penyakit.
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan badan.

Ketika sholat Shubuh disunahkan bertafakur (sujud minimal satu menit dengan membaca do’a). Hal ini dapat menghindarkan kepala atau migrain. Ternyata benar setelah diteliti,kenapa kita di harus sujud setiap hari ? Karena darah akan mengalir beberapa milimeter ke ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah sehingga dapat menghindarkan migrain atau sakit kepala sebelah.

Nabi selalu minum air putih setiap bangun tidur hingga menjelang waktu tidur kembali. Ternyata setelah melalui berbagai penelitian apa yang di lakukan Rasul tersebut memiliki dampak kesehatan dan kebugaran tubuh yang luar biasa. Air putih yang masuk ketubuh kita dapat membantu untuk mengeluarkan racun (toksin) dalam tubuh melalui kencing dan keringat. Setidaknya, dalam satu hari tubuh membutuhkan dua sampai tiga liter air putih yang sehat dan bebas dari pengaruh kimia sehingga aman bagi tubuh.

“Dan apabila aku sakit, maka Allah yang menyembuhkanku” (QS (As-Shu’araa : 80)

Sheikh Ahmed Ismail Yassin, Kesatria Hammas Penakluk Zionis

Sosok dan penampilannya tidak ada yang istimewa. Kedua matanya ubat, bahkan untuk berjalanpun harus dibantu kursi roda. Namun semangat perjuangannya sungguh luar biasa, sampai Israel dan Amerika dibuat tekuk lutut.

Palestina. Jika menyebut nama itu pikiran kita tertuju pada milisi, bom, pertempuran dan sejenisnya. Yah..,! dibumi Kana’an inilah saudara muslim kita tak pernah berhenti mengobarkan api jihad melawan Yahudi dibawah bendera zionis Israel.
Dari situlah seorang putra Palestina kelahiran 1 Januari 1938 didesa Al Jaruan, selatan Jalur Gaza, Sheikh Ahmed Ismail Yassin, hatinya terpanggil, bangkit dan merasa bertanggung jawab atas keselamatan Islam dengan Masjidil Aqsha dari kuku zionis. Ledakan bom dan mesiu sudah terbiasa, karena sejak kecil hidupnya dihabiskan di kamp pengungsian Ashkelon, Israel. Ia tahu betul bagaimana kekejaman zionis terhadap bangsanya sehingga dirinya punya satu tekad, “Hancurkan Yahudi !. Rebut Yerussalem !. Selamatkan Al-Aqsa dan berdiri tegak negara Islam Palestina !”.

Menyusun Kekuatan di Mesir
Perjalanannya dimulai sejak berhenti dari Universitas Ain Syams, Padah. Meski diatas kursi roda akibat kecelakaan saat berolah raga dimasa mudanya. Beliau hijrah ke Mesir untuk mencari dukungan. Dengan cara berdakwah, mengajar, berkhotbah dimasjid-masjid, Yassin menggagas Majma’ Islami (persatuan Islam), tekad dan perjuangannya mulai kian membara, khotbah - khotbahnya selalu memberi semangat jihad untuk melawan pendudukan rejim Zionis. Namun rupanya Yahudi telah mencium rencananya, dan pada tahun 1983 beliau ditangkap, dijebloskan kepenjara selama 13 tahun dengan tuduhan membahayakan pemerintah Israel. Karena kepandaiannya berdiplomasi akhirnya baru sepuluh bulan dirinya bebas.

Mendirikan Hamas
Perjuangannya semakin berkobar dengan mendirikan Al Mujahidun Al Filastiniyun (Gerakan jihad Palestina). Pendukungnya kian tahun semakin bertambah hingga pada tahun 1987 bersama Mahmoud al-Zahar, Abdel Aziz al-Rantissi dan Khaled Meshal beliau mendirikan gerakan perlawanan muslim untuk melawan Israel di Palestina bernama Hamas (Harakat al-Muqawama al-Islamiyya). Berbagai perlawanan gerilyawan Hamas yang berupa teror bom, serangan frontal secara tiba-tiba, penghancuran kamp-kamp militer yang ditujukan pada pendudukan Israel semakin gencar dan menjadi-jadi hingga orang-orang Yahudi sendiri merasa ngeri dan mundur. Namun lagi-lagi...kroninya Amerika dan sekutunya memberi dukungan penuh sehingga ketua Hamas tersebut kembali tertangkap dan dihukum seumur hidup plus 15 tahun karena dituduh mendirikan Hamas. Siksaan yang berat diluar batas kemanusiaan membuat dirinya semakin lemah yang akhirnya kedua matanya buta hingga masuk rumah sakit penjara. Namun pada 1 Oktober 1997 atas kehendak Allah, Mujahidin Palestian itu akhirnya bebas meski harus melalui diplomasi pertukaran tawanan.

“Fatah Menjegal”
Meski diatas kursi roda dan kedua mata yang buta, beliau terus memimpin Hamas yang semakin solid membuat Israel dan kelompok Fatah, (partai “boneka” dukungan zionis-Amerika) ketakutan. Gelombang perlawanan Rakyat Palestinapun pecah kembali. Tanpa mengenal takut mereka melancarkan Intifadah Aqsa (perlawanan frontal dengan bersenjatakan apa saja) dengan satu tekad dan ikatan kuat rakyat Palestina terhadap tempat-tempat suci, khususnya kiblat pertama Muslimin Mesjid Aqsa, masjid-masjid mereka, dan salah satu titik pusat Haram asy-Syarif, dari penghancuran zionis Israel. Kepada dunia Beliau pernah berkata “Tidak malukah Negara-negara Islam membiarkan penjajahan zionis dan sekutunya. Jangan memandang kami dengan pandangan yang mampu mengusap air mata kami dan meringankan beban kami. Apa yang kamu telah sumbangkan untuk agama Allah ?

Gugur Sebagai Syuhada
Ketika Israel “lari” dan bendera jihad Hamas berkibar tinggi, Allah menghendaki lain. Senin dini hari tanggal 22 Maret 2004 saat sholat Subuh di masjid Akademi Islam, tiga buah roket Israel menghantam dirinya, dan mujahid penakluk zionis” gugur sebagai syuhada. Kaum muslim diseluruh dunia kehilangan Mujahid. Namun hikmah dibalik semua itu, dua tahun kemudian Hamas memenangkan Pemilua atas Fatah dan diakhir Januari lalu berhasil menjebol tembol pembatas antara Gaza dan Rafah serta menghalau tentara Israel, sehingga warga Gaza “terbebas”. (Imm).

Lapindo Menang, Rakyat Mengerang.

Dampak dari banjir lumpur panas Lapindo telah menimbulkan korban setidaknya 21 ribu jiwa lebih atau lebih dari 3.500 KK mengungsi, 11 desa dan sekitar 350 hektar lahan pertanian terendam lumpur, serta 23 bangunan sekolah dan tak kurang dari 20 perusahaan tutup. Lumpur Lapindo juga telah meningkatkan angka pengangguran akibat kehilangan pekerjaan. Lalu melumpuhkan transportasi jalan tol Gempol Surabaya yang mengakibatkan kerugian dialami perusahaan-perusahaan jasa angkutan dan transportasi ekonomi lainnya

Namun baru-baru ini Ketua Ketua DPR RI dan petinggi Partai Golkar, Agung Laksono menyatakan bahwa, semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang telah merugikan rakyat besar-besaran ini di dikategorikan sebagai bencana alam.
Pertanyaan tersebut diyakini oleh hakim PN Jakarta Selatan dan pihak-pihak yang harusnya bertanggung jawab, karena fakta di lapangan terdapat banyak titik semburan yang jauh dari lokasi pengeboran.

Alasannya mudah dan ringan, sebuah fenomena alam yang perlu disikapi secara wajar bukan kelalaian manusia yang disebabkan kegiatan pengeboran yang dilakukanLapindo Brantas Inc. Sehingga semua kerugian yang menelan kurang lebih 44 trilyun “harus ditanggung negara”, sementara pihak Lapindo sendiri telah bernafas lega tanpa kehilangan uang sesenpun untuk mengganti kerugian rakyat.

Bagaimana anda mensikapi kejadian ini ?

.




.

SD Islam Nasima



Kata orang-orang...., sekolah Islam itu mutunya kalah dengan sekolah negeri atau SD non-muslim, sehingga banyak yang enggan masuk sekolah Islam. Tapi kalian jangan percaya, semua itu tidak benar. Buktinya,.....yaitu SD Islam Nasima.

Ketika Si Dul bersilaturrahmi kesana ternyata sekolah ini salah satu di antara sekolah-sekolah Islam yang maju dan favorit di Semarang. Gedung yang terletak di Puspanjolo Selatan 53, Semarang terdiri dari tiga lantai. Itupun masih ada gedung Nasima II untuk SMP dan SMA, terletak di jalan Trilomba Juang No.1 Semarang. Namun kali ini Si Dul ingin mengenalkan teman-teman kita yang ada di Nasima I dulu ya...!.
Sekolah yang berdiri pada 7 Januari 1994 ini mempunyai cita-cita untuk mewujudkan generasi muda yang berakhlaqul karimah, memiliki bekal agama yang kokoh dalam menyongsong kemajuan jaman, berwawasan luas serta bergaul, berkomunikasi dan bersaing dengan bangsa-bangsa diseluruh dunia. Maka jangan heran jika di sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Diantaranya, Laboratorium MIPA, Elektro, multi media, komputer plus jaringan intranet dan internet, LCD Proyektor, kelas ber-AC dengan siswa terbatras hanya 30 anak saja serta Armada Antar Jemput Sekolah. Sarana penunjang lainnya adalah, Klinik Kesehatan dan UKS, ruang Serbaguna untuk berbagai kegiatan, perpustakaan ruang media dan Koperasi Sekolah. Bagi teman-teman yang senang musik juga disediakan ekstra kurikuler seperti Rebana, Band, Kulintang Angklung, menari, dan teater. Bagi siswa kelas 3 – 6 mendapat jam belajar sampai sore (One Day School) plus makan siang.

Karena itu tidak mengherankan jika SD Nasima berhasil meraih predikat "TERAKREDITASI A" berdasarkan hasil penilaian badan Akreditasi Sekolah, sedangkan prestasinyapun berhasil hingga tingkat nasional, diantaranya :

- Juara I Sepatu Roda Tingkat Nasional tahun 2007 (Shadu Janas)
- Olah Raga Siswa SD Tingkat Nasional (Dewangga)
- Juara I Bahasa Inggris Tingkat Kota Semarang (Alfia Sekar Putri dan Azalia)
- Juara I & III MTQ Tingkat Kota Semarang (Putri Fathkhiyatu dan, Jahyan Saefullah)
- Juara I Mading, Sepak Bola, Friendly Game, Milorobik Busana Muslim, perpustakaan dan melukis (Ryan A dan Fadhil A) Tingkat Kota.
- Juara II Matematika Tingkat Kota (Risky Fajar Kurniawan)
- Juara III Catur Tingkat Kota Semarang (Hakim).
- Tari Kreasi Jawa Tingkat Kota Harapan III

Kegiatan sosial di sekolah ini menarik sekali lho...Misalnya pada ulang tahun Nasima pada tanggal 1 Muharam 1428 H kemarin menyelenggarakan acara Khitan Nasima 2008 yang di arak keliling kota dengan naik kereta kuda hias, berpakaian adat Semarangan serta diiringi atraksi barongsai dan rebana. Kegiatan ini bertujuan melaksanakan sunnah rasul, melestarikan budaya Semarang, membantu anak yatim dan kurang mampu. Kemudian ada lagi Tabungan Kurban dan Takbiran bersama.

Acara lain yang tak kalah menarik adalah latihan Manasik Haji Nasima di Islamic Center, Manyaran yang didampingi oleh guru disetiap kelompok. Bagi kelompok yang terbaik, disiplin, tertib, kompak, hafal doa-doa, dan urutan berhaji akan diberi penghargaan. Mudah-mudahan cepat naik haji beneran yaa...........Amin. (Maulana)

Elfira Lutfia Wahyudi

Jika dilihat sepintas, teman kita yang satu ini kelihatannya biasa seperti teman-teman yang lainnya. Pendiam tapi selalu tersenyum jika perpapasan dengan orang yang dikenalnya, apa lagi ketika Si Dul menemui untuk yang kedua kali di sekolahnya yaitu SD Islamic Centre yang lalu untuk mewawancarai tentang kemampuannya..

Subhanallah... Ternyata.teman kita yang satu ini sangat luar biasa. Ia adalah salah anak yang pandai dan cerdas di berbagai bidang, baik itu mata pelajaran, seni maupun kegiatan lainnya. Di setiap mengikuti berbagai ajang lomba, hampir rata-rata mendapatkan juara. Diantara juara-juara yang pernah ia raih di tingkat kota antara lain :

- Juara III Kaligrafi
- Juara I dan finalis Matematika
- Galang takwa Pramuka
- Mars Pramuka dan
- Juara II lomba baca tulis aksara Jawa

Sedangkan berbagai lomba dan kejuaraan tingkat kecamatan hampir semuanya ia kuasai. Bagi Elfira sendiri mendapatkan hasil yang memuaskan atau juara adalah sesuatu hal yang biasa, karena semua itu adalah peberian Allah, termasuk kelebihannya menulis kaligrafi yang sudah ia tekuni sejak duduk dikelas tiga.

Lalu apa kuncinya Elfira hingga menjadi anak yang cerdas, pandai dan berprestasi, tanya Si Dul. Ternyata resepnya adalah selalu bersyukur kepada Allah, meningkatkan ibadahnya, belajar dengan tekun dan jarang bermain. Dan yang lebih penting lagi katanya, harus selalu bangun sebelum Subuh, setelah sholat langsung belajar karena disaat itu adalah waktu yang tepat untuk belajar, meski kadang-kadang ia sendiri malah mengajak bermain atau “momong” adiknya yang masih kecil, katanya. Kalian mau nggak seperti teman kita Elfira ? ...belajar dan berdo’a yang tekun dan rajin doong ! (Hbb)


Alfira Lutfia Wahyudi


Lahir
Alamat
Sekolah
Ayah / ibu
Cita-cita
19 April 1996
Jl Abdul Rahman Saleh 283, Kali Pancur, Semarang
SD Islamic Centre kelas VI
Wahyudi / Retno M
Ingin menjadi Penulis

:

:
:

Paralayang

Kalian pernah bermimpi jadi burung yang dapat bebas melayang-layang diudara ? kalau ya, ikutilah olah raga yang satu ini yaitu Paralayang atau disebut Gantole. Olah raga ini adalah salah satu cabang olahraga terbang bebas dengan menggunakan sebuah parasut yang memanfaatkan kekuatan angin sehingga orang dapat melayang-layang tinggi di angkasa luas, merasakan desiran angin dalam kesunyian dari sebuah ketinggian di angkasa raya sehingga dapat melihat serta mensyukuri betapa besar, betapa luas dan betapa indah nikmat ciptaan Allah.

Atlet yang akan melakukan olah raga ini sebelumnya berdiri di bibir tebung gunung atau bukit dengan parasut yang siap dikembangkan. Setelah berlari dan payung mengembang lalu atlet meloncat dan parasut akan melayang tinggi di angkasa. Adapun dorongan angin terdiri dari dua macam yaitu, angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang disebabkan karena suhu panas (thermal lift). Dengan memanfaatkan kedua sumber itu maka penerbang dapat terbang sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh.

Yang menarik adalah bahwa semua yang dilakukan itu tanpa menggunakan mesin, hanya perlengkapan yang berupa parasut, harness, parasut cadangan yang digendong dipunggung, sepatu laras panjang dan helm, cukup praktis kan..?. Olah raga ini kelihatannya ngeri dan berbahaya, tapi akan aman jika dilakukan sesuai prosedur dan menuruti instrupsi pelatih yang sudah dipercaya oleh PLGI ( Persatuan Olahraga Dirgantara Layang Gantung Indonesia) atau FASI (Federasi Aero Sport Indonesia).
Asyik kaan..apa lagi kalau mau membawa kamera ...subhanallah..hasilnya....inilah keagungan Allah. (Hbb).

Festival Anak Muslim Daqu Kids

Mungkin, yang namanya lomba menggambar, mewarnai, atau puzle sudah sering mendengar. Tapi yang ini kelihatannya jarang kita jumpai atau belum ada, yaitu lomba hafalan hadist-hadist Rasulullah dan surat pendek Al Qur’an untuk tingkat anak-anak yang usianya rata-rata dibawah usia 7 tahun. Jadi banyak yang masih duduk dibawah kelas satu SD atau bahkan ada yang belum sekolah. Namun teman-teman muslim kita ini sudah mampu menghafalkan hadist-hadist Rasul dengan lancar diatas panggung dengan mental pemberani, pandai, cerdas dan tanpa rasa takut....subhanallah...hebat ya..!. Dengan canda ria kadang terlihat lucu, mereka menunjukkan kepada semua masyarakat bahwa kemampuan anak-anak muslim tidak mau kalah dengan sekolah-sekolah yang bukan muslim, yang katanya lebih maju, modern, cerdas dan pandai.

Peristiwa tersebut berlangsung saat digelarnya acara “Festival Anak Muslim” yang diselenggarakan oleh Darul Qur’an Kids (Daqu Kids) Internasional Pre School yaitu tempat arena belajar dan bermain teman-teman kita yang masih kecil atau sebelum masuk sekolah TK yang terletak di jalan Pahlawan 153 Semarang pada tanggal 2-9 Pebruari 2008 yang lalu. Adapun acara-acaranya antara lain berbagai macam lomba anak-anak seperti :

- Hafalan surat pendek Qur’an, doa harian dan hadist (tanggal 2, 3, 7 8 tingkat SD dan 4-6 Pebruari).
- Menggambar dan mewarnai (2, 3, 7,.8 untuk play group dan 4-6 Pebruari tingkat SD)
- Puzle, lomba sehat batita dan balita dengan dokter spesialis (2, 3, 7, 8 Pebruari)
- Lomba menyusun balok berwarna dan menangkap bola dalam kolam renang (2, 3, 7, 8 Pebruari)

Selain itu juga di gelar bazar di kampus Daqu Kids. Sedangkan inti penutupan dari acara ini adalah tausiah atau ceramah yang disampaikan oleh pendiri Daqu Kids sendiri yaitu Ustad Yusuf Mansyur yang sering kita lihat di televisi-televisi. Di dalam ceramah tersebut Ustad Yusuf mengajak teman-teman kecil dengan para orang tuanya yang mengantar untuk sering membaca do’a Nabi Ibrahim pada surat Ibrahim ayat 40-41, cara praktis dan cepat menghafal Al Qur’an dan menerangkan pentingnya sedekah. Kemudian setelah itu dilakukan acara “Gebrakan Beramal” yang akhirnya mendapatkan jumlah yang besar dari para orang tua yang hadir. Naah...adik-adik ingin pandai dan maju ? ...Ayo jangan kalah dengan yang lainnya.