Jumat, 26 Oktober 2007

ames komputer pada anak

Bahayanya games komputer pada anak
Kecanggihan dunia teknologi seolah mengikuti kemajuan jaman, sehingga tidak mengherankan jika hadirnya komputer, game, internet sangat berpengaruh dan tidak asing lagi bagi masyarakat tua dan muda, bahkan sampai anak kecilpun tak mau ketinggalan untuk mengikuti. Boleh dibilang, komputer sudah jadi salah satu bagian dari gaya hidup termasuk juga anak Lihat saja, belum genap usia sekolah, ia sudah begitu piawai bermain games di komputer. Dari segi positif anak-anak cepat maju dan berkembang dalam berpola pikir, namun dari segi negatif bahaya juga mengancam.

Mata sikecil belum kuat
Dengan seringnya bermain games baik di ps maupun komputer dapat menyebabkan “kelelahan otot” atau asthenopia yang dapat berakibat fatal. Hal ini desebabkan ketika mata menangkap bayangan atau gambar akan masuk melalui kornea, pupil dan lensa yang transparan. Disinilah organ-organ ini berhubungan erat kerjanya dengan otot-otot mata. Kedua bola mata harus bekerja sama untuk menyatukan bayangan saat mata melihat obyek dalam jarak dekat. Apalagi, jika obyeknya cukup kecil kemudian lensa mata harus mencembung untuk mencari fokus benda yang akan dilihatnya.
Bola mata akan bergerak ke arah bayangan yang datang, agar tampak jelas. Misalnya, untuk mengikuti games di komputer, bola mata si kecil harus ‘bolak-balik’ ke kanan-ke kiri, dan naik-turun.

Timbul gejala-gejala
Jika sudah demikian, bayangkan saja, jika otot mata sikecil ‘dipaksa’ untuk bekerja terus menerus selama berjam-jam di depan layar computer saat si kecil bermain games yang gerakannya sangat cepat dan terus menerus Karena tegangnya permainan, seringkali membuat anak-anak jarang berkedip, belum lagi, jarak antara mata dengan layar komputer biasanya cukup dekat. Lengkaplah sudah ‘derita’ sang mata, lelahnya makin menjadi-jadi tanpa ia rasakan karena terbuai oleh serunya permainan tadi.
Akibatnya, si kecil mengeluh pusing, tengkuknya sakit, mual dan lama-lama bisa pingsan, inilah salah satu tanda-tanda rabun dekat.

Jika sudah demikian, siapa yang rugi, sayangkan usia masih dini sudah harus menderita mata rabun ? Boleh kita mengenalkan anak pada teknologi seperti computer,internet dan yang lainnya. Tapi demi kesehatan dan masa depan nya, sebaiknya orang tua dapat mengatur pada jam-jam tertentu. Dan diantara waktu-waktu senggang bisa orang tua menganjurkan untuk belajar Al Qur’an. Karena dengan belajar kitab ini akan mendapat keuntungan ganda dunia dapat akherat selamat. (Imm)

Tidak ada komentar: