Jumat, 26 Oktober 2007

PELECEHAN AL QUR’AN

PELECEHAN AL QUR’AN

Apapun akan mereka lakukan asalkan masyarakat percaya dan mengikutinya, meskipun perbuatan yang dijalani sangat kejam dan keji.

Belum hilang ingatan kita pada tragedi karikatur penghinaan Nabi Muhammad beberapa tahun yang lalu di Denmark, berakibat timbulnya gelombang protes dari kalangan Muslim. Belum lagi menyusul komentar “Sipemuja salib” Paus Benekditus VI yang menyakiti hati umat Islam, kini muncul lagi penghinaan dan pelecehan yang hampir serupa. Kali ini langsung kepada ayat-ayat Allah yaitu Al Qur’an.

Tepatnya dikota sejuk, Batu Malang, salah satu komunitas Nasrani yang menamakan dirinya Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia Jawa-Bali-Nusa Tenggara (LPMI Jatilira) telah memancing amarah orang Islam dengan melakukan penghinaan.

Tarian syetan
Sejumlah 60 orang berkumpul di hotel Asida kota Batu, Malang, dengan berpakaian ala orang-orang muslim yaitu berbaju koko dan memakai kopiah. Sedangkan yang wanita memakai jilbab sehingga sekilas seperti orang muslim. Kemudian dengan menyanyi dan berjoged mereka meratap “Tuhan Yesus, lindungilah kami........” terus dan diulang-ulang. Kemudian seorang yang dianggap pemimpin maju kedepan untuk berceramah yang dilanjutkan dengan do’a bersama dan sujud untuk meminta pengampunan dengan melakukan ritual menurut aturannya.
Setelah selama kurang lebih tiga puluh menit bernyanyi dan menari-nari, kemudian mulai melecehkan Islam. Karena salah seorang dari mereka ada yang memegangi Al Qur’an sambil menghujat “Didalam buku ini (Al Qur’an) terdapat ajaran yang menyesatkan berjuta-juta orang....”. Kemudian meletakkan Qur’an dilantai dan secara bersama-sama mereka menirukan sang pemimpin sambil mengitarinya. Ada yang meratap dengan mulut komat-kamit, ada pula yang tangannya mengepal sambil menunjuk-nunjuk kitab suci ini. Kejadian ini hampir berlangsung selama lima menit, dan lebih parahnya semua peristiwa ini di rekam kedalam VCD yang berdurasi 60 menit dengan tajuk Training Doa yang kemudian disebar luaskan keberbagai wilayah.

Islam phobia
Mungkinkah ini salah satu dari cara orang kafir untuk menghancurkan Islam lewat fitnah-fitnah yang keji. Mereka merekayasa, menghalalkan segala cara, membuat skenario yang bertujuan menghina, menghujat, menjelek-jelekkan agama Islam serta memasukkan faham Islam phobia kedalam pemiiran orang-orang pluralis. Kemudian disusul dengan adanya kasus pelecehan al-Qur’an lewat kop surat persekutuan gereja yang menggunakan ayat al-Qur’an yang diplesetkan. Yang lebih mengejutkan lagi, kejadian ini berlangsung pada tanggal 17 – 19 Desember 2006 yang lalu, tapi baru terungkap sekarang.

Reaksi pemerintah
Meskipun sudah mendapatkan reaksi dan protes yang keras dari berbagai pihak, terutama dari kalangan institusi-institusi muslim, namun penyebaran rekaman VCD ini makin berkembang ditengah-tengah masyarakat luas.
Bahkan sampai Muspida dan sejumlah pejabat termasuk Walikota Batu Drs Imam Kabul serta sejumlah tokoh berbagai agama mengadakan siaran langsung di studio Agropolitan Televisi (ATV) dengan tajuk menanggapi masalah ini. Namun dari pihak Kristen seolah mengelak tuduhan dengan alasan mereka hanyalah sejumlah oknum yang ingin memecah belah kerukunan agama dan tidak senang terhadap Kristen, karena para pelaku tidak terkait dengan gereja maupun sekte manapun. Karena tak satu pun sekte yang ada di gereja itu yang menghalalkan perbuatan semacam itu.
Dan yang lebih mengecewakan lagi komentar dari Wlikota itu sendiri, karena mereka dalam menanggapi masalah peredaran VCD ini terkesan dingin dan berkata, “Sejauh ini tak pernah ada masalah yang berarti antarumat beragama. Untuk itulah mari kita selamatkan kerukunan yang mahal ini.”
Untuk itu para penguasa maupun aparat, sudah seharusnya secara transparan dalam menangani masalah ini. Karena ini sudah sangat meresahkan masyarakat khususnya umat muslim dan menindak para pelaku sesuai proses hukum. (Habib)

Tidak ada komentar: