Jumat, 26 Oktober 2007

Geliat Ulama bumi minatani menuju Islam modern ahlussunah wal jama’ah

Geliat Ulama bumi minatani menuju Islam modern ahlussunah wal jama’ah

Gebrakannya terfokus pada kaum generasi muda agar nantinya dapat melahirkan para santri-santri muda yang berakidah sesuai dengan tauhid.

Indonesia termasuk negeri yang penduduknya mayoritas pemeluk agama Islam. Namun jumlah banyak belum menjamin umat muslim dinegeri ini benar, dalam arti pemahaman akidahnya. Disisi lain ancaman musuh-musuh Islam yang selalu mengancam, dari dalam sendiri berbagai perbedaan faham yang memecah belah persatuan umat. Sebagian ada yang masih memegang perkara-perkara bid’ah, khurafat, kemusyrikan hingga kesyirikan, dan sebagian lagi tidak.
Melihat semua ini, membuat seorang ulama dari bumi minatani terpanggil untuk meluruskan dan menyelamatkan, terutama di kalangan generasi muda.

Memerangi bid’ah
Adalah KH Abdul Wachid Hasyim, ulama kelahiran Pati tahun 1937, mempunyai semangat yang tinggi untuk menegakkan dan meluruskan pemahaman Islam yang sebenarnya dikota kelahirannya maupun wilayah lainnya.
Beliau menilai salah satu faktor merosotnya akidah dikarenakan kebanyakan lembaga Islam selalu mengajarkan pendidikan kitab akidah al-As’arias (bukan akidah ahlus sunah wal jamaah). Selain itu kurangnya pembahasan tauhid yang berdampak timbulnya perkara-perkara yangmenjadikan bid’ah, khurafat hingga menjurus ke musyrik dan syirik. Untuk itu dalam menyampaikan dakwahnya, beliau menekankan pemahaman akidah Islam sesuai apa yang dilakukan oleh Rasul maupun para sahabatnya.

Melalui lembaga pendidikan
Kiprahnya dimulai dari pendalaman akidah salafiah, melalui pendidikan-pendidikan pesantren yang intinya membahas secara mendalam masalah tauhid uhuhiyah.
Hal ini bisa dilihat dilembaga-lembaga Islam yang Beliau kelola seperti di pondok pesantren Muwahidun Pati dan pondok pesantren Ma’ahid di Kudus.
Disanalah tempat para santri muda dididik dan diajarkan akidah murni, lurus sesuai syariat Islam yang sebenarnya.

Selain dipondok pesantren beliau juga mensyiarkan lewat kajian-kajian khalaqoh seperti diskusi dibeberapa masjid, rumah-rumah pada kaum generasi muda, dan melalui media elektronik yang dibantu oleh para alumnus lulusan Timur Tengah, seperti pada acara cerita sore disalah satu televisi yang dipandu oleh ustad Al Habsi.
Untuk menciptakan para santri yang cerdas dan pandai dalam segala bidang, beliau menekankan agar para santri dapat berfikir tentang kemajuan umat dan teknologi serta mengembangkan ekonomi Islam melalui bank-bank Islam, BPR-BPR syari’ah yang bertujuan untuk mengembangkan perekonomian umat Islam yang selama ini dimonopoli oleh kaum kapitalis

Toleransi sesama muslim
Merasa dirinya adalah salah satu petinggi MUI Kabupaten Pati, sedangkan dalam jajaran kepengurusan lembaga tersebut terdiri dari berbagai faham, untuk menjaga persatuan dan keutuhan umat beliau sangat menghormati sesama pengurus dengan tidak memperdebatkan masalah yang berlawanan faham.
Beliau hanya menyuarakan tentang hal-hal yeng menyangkut kemungkaran umat seperti, Kristenisasi, prostitusi, kriminalitas, miras dan berbagai penyakit masyarakat lainnya.(Imm)

Tidak ada komentar: