Jumat, 26 Oktober 2007

Janji yang harus ditepati

Janji yang harus ditepati
Cerita : Maulana
Syahdan, pada jaman dahulu kala berdirilah sebuah kerajaan yang diperintah seorang raja yang bijaksana. Sang raja mempunyai seorang putri yang sangat cantik sekali, putrid Zaitun namanya. Karena kecantikannya banyak pangeran dari negeri-negeri stetangga yang dating hendak melamarnya, tapi tak satupun yang diterima karena sang putrid belum merasa cocok. Setiap harinya sang putri senang bermain-main ditaman yang ditemani oleh dayang-dayang

Pada suatu hari sang raja mau berburu kehutan Swelabumi dilereng gunung Swelagiri. Seperti biasanya putrid Zaitun ikut serta dengan kucing kesayangannya yang diberi nama Menthik. Saat tiba dipinggiran hutan sang raja mulai menyiapkan busur dan memasuki hutan yang lebih dalam lagi. Tak berapa lama terlihatlah sepasang rusa yang berlarian, bersamaan dengan itu sang raja membidik dengan cermat dan ”Jreeet ….!! ..bruuuk” jatuhlah tersungkur salah satu rusa karena terkena panah sang raja. Dengan hati yang girang sang raja dan putrid Zaitun berlari menghampiri rusa yang sudah tak berdaya tadi.

Namun ketika sang putri mendekat tiba-tiba, huuaaaar…!!.kraaak….!!!segerombolan orang-orang liar muncul dari balik pepohonan menyerang dan membawa kabur sang putri.. Semuanya terkejut, tapi sang raja dengan sigap menangkis perlawanan para gerombolan namun tidak sempat menyelamatkan sang putrid yang dibawa lari masuk kedalam hutan. Sejumlah pengawal mengejar namun gagal. Sang raja sedih dan bingung, setelah dicari kesana-kemari dan dikerahkan semua prajurit untuk mencari, namun tidak juga ketemu. Karena semua kelelahan, akhirnya sang putri duduk dibawah pohon yang besar sambil bersedih karena putri satu-satunya tak kunjung kembali.

Sampai hari menjelang sore sang putrid tak kunjung ditemukan, karena merasa putus asa akhirnya sang raja membuat sayembara kepada semua saja, “Perhatian, kepada semuanya tanpa terkecuali. Bagi siapa saja yang dapat menemukan sang putrii, apapun yang diminta akan dituruti”. Dengan sisa-sisa tenaga para prajurit kembali menyebarlah kedalam hutan untuk mencari si putri. Namun lagi-lagi hasilnya gagal. Setelah semuanya putus asa tiba-tiba dari arah barat muncullah seorang pengemis dengan badan yang kotor, berbau dan pakaian compang-camping lalu berkata,”Ampun baginda raja bolehkan hamba mengikuti sayembara ini ?” Belum saja raja berkata, si kepala prajurit sudah dahulu menjawab,”Huaah…mana bisa kamu mampu. Yang menculik puteri adalah gerombolan liar dihutan ini, sedang kamu hanyalah pengemis yang lemah, bisanya hanya meminta-minta saja, sana pergi…!!. Tapi sang raja menjawab sambil menghibur, “Baiklah kalau kau mampu menemukan putriku, apapun yang kau minta akan aku turuti. “. ”Ampun baginda saya tidak meminta apa-apa, tapi saya sanggup membebaskan sang putrid dari tangan gerombolan asalkan nantinya hamba boleh meinang sang putri”.”Haaa…mimpi kali orang ini”?semuanya terkejut, tapi dengan tenangnya raja menjawab “Baiklah aku terima tawaran ini, mana mungkin orang seperti kamu dapat melawan gerombolan yang terkenal kejam itu”. Akhirnya sang pengemis itu mengejar gerombolan seorang diri, dengan kesaktian yang dimiliki segera memburu para gerombolan kedalam hutan. Akhirnya pertarungan yang tidak seimbang dan sangat sengit terjadi antara si pengemis yang dikeroyok oleh para gerombolan. Setelah berlangsung cukup lama para gerombolan dapat dilumpuhkan dan sang putri dapat dibebaskan yang langsung dibawa keistana..

Sesampai di istana semua orang yang ada seolah-olah tidak percaya melihat putrid selamat oleh pemuda kotor tadi, karena itu sang raja berkata, “Hai anak muda saya berterimakasih sekali kepadamu, tapi janji yang pernah kuucapkan sudah aku cabut kembali. Sebaiknya kamu minta hadiah yang lain saja pasti akan kuberikan”.”Tidak baginda, apapun yang anda berikan selain sang putri aku menolaknya”.”Lancang kamu…tangkap anak ini yang tak tahu diuntung!” teriak salah seorang pengawal. Baru saja para prajurit akan menangkap tiba-tiba sang putri bangkit dan berkata’ Tungguu…! Ingat..! ayah pernah menjajikan kepada anak muda ini jika telah berhasil membebaskan aku dari tangan gerombolan itu!. Tapi kini ayah telah mengingkarinya sendiri. Jika ayah tidak menghendaki, aku sendiri yang akan pergi dengan anak muda ini”. Mendengar perkataan putrinya akhirnya hati ayahnya luluh dan mengizinkan pemuda itu meminangnya. Setelah membersihkan badan dan ganti pakaian kesatria semuanya terkejut, karena pemuda yang semula dihina tadi ternyata berubah menjadi seorang pangeran yang gagah dan tampan lalu berkata, “Maafkan semuanya, aku sebenarnya memang putra mahkota Negara Swargadwipa tetangga negeri ini yang sedang menyamar untuk menumpas gerombolan liar dihutan. Untuk itu bagaimanapun juga aku harus menagih janji dari baginda”. Sang raja minta maaf dan sang putri menikah dengan pangeran.

Maka dari itu jika kalian berjanji harus wajib ditepati dan janganlah sekali-kali menilai orang dari luarnya saja, karena belum tentu orang itu akhlak maupun kepribadiannya lebih rendah yang diduga..

Tidak ada komentar: