Jumat, 26 Oktober 2007

MENSYUKURI ALAM CIPTAAN ALLAH

MENSYUKURI ALAM CIPTAAN ALLAH
LlILIPUT
Setelah usai melaksanakan tes kenaikan anak kelas, anak-anak hatinya lega sedikit, karena bebannya agak berkurang. Namun masih diliputi kecemasan untuk menunggu hasil penerimaan rapor kenaikan.

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, setelah para orang tua murid mengambil rapor,….ternyata Haidar dan teman-temannya naik kelas semua. Anak-anak bersyukur kepada Allah karena usaha dan do’anya dikabulkan. Haidarpun pun tak lupa sujud syukur karena dapat mempertahankan rangking pertamanya.

Musim liburan telah tiba, anak-anak mulai merencanakan berbagai kegiatan untuk mengisi selama liburan. Zaky memilih pulang kedesa untuk mengunjungi neneknya. Febri, Firman, Santi dan Dinda hanya mengisi liburan dengan bermain-main dirumah saja, sedang Haidar, Alif, Yusak, Gusti dan sebagian teman-temannya merencanakan pergi kedaerah hutan wisata dan air terjun Semirang yang letaknya dilereng gunung Ungaran dan dipandu oleh gurunya pak Udin.

Pukul tujuh tepat, mereka berkemas untuk berangkat kearah selatan kota Semarang dengan meniki bus. Setelah sampai diterminal Babatan rombongan mulai jalan kaki menuju lokasi. Kurang lebih perjalanan satu jam akhirnya tibalah mereka ditempat yang dinamakan Semirang. Meskipun kelelahan anak-anak tetap merasa senang melihat panorama hutan yang masih asli, lebih-lebih dengan air terjunnya. Dengan agak sedikit kedinginan Haidar dan sebagian kawan-kawannya mulai terjun ketelaga dibawahnya yang airnya sangat-sangat jernih, bahkan untuk diminumpun terasa segar. Sebagian anak-anak lainnya jalan-jalani minikmati keindahan hutan lindung yang masih asli.

Setelah semuanya puas anak-anak mulai berkumpul kembali. Usai makan siang dan salat Dzuhur, semuanya duduk melingkar untuk memulai berdiskusi yang dipimpin oleh pak Udin.

Beliau mulai menerangkan tentang keindahan alam semesta ciptaan Allah ini,
“Anak-anak, keindahan hutan dan air terjun ini siapa yang membuat ?” Tanya pak Udin. Semuanya serentak menjawab“Allah..!!!”. “Bagus, bagus, kalau ini ciptaan Allah kita harus mensyukuri, karena semua ini diciptakan untuk manusia dan kita harus turut memelihara agar alam ini tidak rusak oleh tangan-tangan jahil. Contohnya, lihatlah dibatu besar belakang kalian. Itu ada tulisan dan corat-coret dari orang-orang yang usil.
Hal-hal seperti inilah yang termasuk merusak keindahan alam, apalagi sampai mencemari alam, penebangan hutan secara liar sehingga terjadi tanah longsor dan banjir. Yang rugi siapa ?kan kita sendir kan ?”.
“Kemudian, air yang jernih itu diciptakan untuk siapa? Tanya pak Udin.”Untuk kita dan makhluk hidup dibumi ini pak”. Jawab Haidar. “Bagus kamu Haidar. Jadi ingat jangan sekali-kali kita mengotori apalagi sampai mencemar air. Akan sangat berbahaya bagi kehidupan semua nakhluk hidup. Contohnya limbah dari pabrik-pabrik yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya dibuang seenaknya, seperti di teluk Buyat Sulawesi utara maupun ditempat lainnya. Dampaknya, air tercemar dan makhluk hidup yang ada disekitarnya akan rusak dan mati. Belum lagi banjir yang terjadi diberbagai daerah dinegeri kita ini. Itu salah satu akibat dari hutan-hutan banyak yang ditebangi untuk dijadikan perkebunan, hotel-hotel, perumahan dan yang lain-lainnya, lalu siapa yang kena dampaknya, manusia itu sendiri kan?. Padahal didalam Al Qur’an Allah telah menyebutkan dalam surat Ar Rum ayat 41 yang artinya begini, ’Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)’, tapi mereka tidak pernah menyadari. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa menyadari bahaya besar yang ditimbulkan akibat ulahnya”.

Anak-anak terdiam dan merenungi apa yang baru saja dikatakan pak Udin. Setelah diskusi selesai sambil melihat-lihat alam panorama yang indah anak-anak terus mengagumi alam ciptaan Allah.

Sesampai dirumah masing-masing, Haidar beserta teman-temannya mulai menyayangi lingkungan alam sekitarnya seperti menanam tumbuh-tumbuhan disekeliling pekarangan rumah, membersihkan, merawat dan menyiraminya. Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, mereka selalu membersihkan saluran-saluran yang kotor dan tersumbat maupun sampah yang tidak pada tempatnya. (kak Imam)

Tidak ada komentar: