Kamis, 29 November 2007

Snex (Suporter Semarang Extrim) Riwayatmu Ini



Ketika musim 2005 bergulir komunitas supporter Semarang terpecah menjadi dua. Hal ini merupakan dampak dari kecurangan pengurus Panser Biru yang waktu itu mengadakan Mubes (Musyawarah Besar). Untuk mewujudkan impiannya mempertahankan Ketua Umum, Andi Putra Alam menghalalkan segala caraa serta menyingkirkan orang-orang yang menjadsi rival beratnya, sehingga terpilihlah ia sebagai ketua umum untuk yang kedua kalinya. Akibatnya, sebagian pengurus maupun anggota yang berseberangan merasa dirugikan dan berontak yang kemudian menanggalkan antribut Panser Biru.

Pelan-pelan mereka menyusun kekuatan dengan merekrut orang-orang yang masih loyal, juju fanatik untuk m ndukung penuh PSIS saat berlaga. Maka pada pertengahan .
Pebruari terbentuklah komunitas suporter yang baru dengan nama Snex (Suporter Semarang Extrim) dengan ketua umum Edi Purwanto dan sekum Agus Junianto.

Para pengurus yang rata-rata pemikir, menguasai dan piawai dalam hal organisasi, maka bergeraklah mereka dengan membentuk korwil-korwil yang lama-kelamaan jumlah korwil Snex semakin besar. Korwil yang terbesar saat itu dari kawasan Pantura, antara lain : Kaligawe, Mlatibaru, Barutikung, Bandarharjo hingga Karang ayu. Satu persatu seluruh korwil saling mendeklarasikan. Berbagai cara yang mereka lakukan ketika mengadakan deklarasi mulai dari yang sederhana hingga yang mewah. Terbukti yang paling meriah saat deklarasi di korwil Mlatibaru, dengan menghadirkan beberapa pemain dan pengutus PSIS yang dihibur oleh solo organ. Dengan pusat komando di Rumah makan Bundo Suyudono para pengurus selalu bertemu, berkoordinasi saling menggalang kekuatan antar anggota.

Di saat nama Panser Biru dicekal dibeberapa kota karena seringnya tawur, Snex dengan gencar melakukan terobosan dengan menggalang persaudaraan dengan komunitas-komunitas suporter lainnya dilakukan. Baik dari Bonek Surabaya, Brajamusti, Paasoepati, Jakmania, Viking Bandung, Slemania, Aremania, Benteng Viola Tangerang, Bazoka Kudus dan yang lainnya. Hasilnya ketika para Snexer bertandang kekota-kota lain, sambutan hangat serta dukungan persaudaraan selalu mewarnai nuansa para suporter.
Kemanapun perginya Mahesa Jenar selama masih di Pulau Jawa selalu diikuti oleh para Snexer yang rela menggelandang dari satu stasiun ke stasiun lainnya

Puncaknya ketika PSIS masuk 8 besaar di Gelora Bung Karno. Dendam lama permusuhan antara Panser Biru dengan Ther Jakmania Jakarta, membuat bendera biru putih dicekal masuk ke ibukota, sehingga mereka kelimpungan yang akhirnya “mengemis” pada saudara mudanya Snex untuk membonceng dan minta perlindungan ketika masuk Jakarta. Sedangkan bendera biru-hitam Snex yang telah bergandengan dan menjadi saudara baru The Jak tetap berkibar tinggi di puncak Gelora Bung Karno. Pelayanan serta sambutan istimewa dilakukan oleh para The Jak dalam menyambut saudaranya dari Semarang

Namun suasana indah tersebut harus dirusak oleh keributan empat komunitas yang berbeda-beda permasalahannya. Karena terprovokasi Bonek Surabaya menjadikan pertempuran sengit antara Snex dengan Machman yang sebelumnya tidak pernah ada rasa saling bersinggungan. Hujan panah dan batu pecah, satu persatu korban mulai berjatuhan. Dari sinilah moment baru dimulai, ketika Panser Biru kocar kacir karena pada saat itu terjadi pertempuran sengit antara Bonek-Jakmania-Panser-Snex-Machman, para pengurus Panser lari menyelamatkan diri. Sedangkan para Pengurus Snex tetap eksis dengan anggotanya yang membutuhkan pertolongan dan saling bahu-membahu.

Dari sinilah nama Snex menjadi besar, banyak korwil Panser Biru kecewa dengan tindakan pengurusnya sehingga banyak yang menyeberang ke Snex, diantaranya, Zperma Candi Persil, Mangkang, Bomerang (Bocah Meranggen) dan yang lainnya. Kebesaran Snex semakin melambung ketika penjemputan tim PSIS dibandara A Yani dan balai kota Semarang. Nama Panser kian tenggelam, pengurus saling menyalahkan ujung-ujungnya ketua umum dan sekumnya Andi Putra Alam-John Fadli dilengser diganti Rofiq-Hamid.

Nama besar Snex makin moncer ketika mengadakan sarasehan suporter se Jateng dan konggres pertamanya di gedung Raden Saleh Desember 2005. Edi Purwanto-Agus Junianto terpilih menjadi ketum-sekum, yang dibantu staf-stafnya yang sebagian besar para pemikir, ilmuwan, dan pakar dalam bidangnya.

Di masa puncakkeemasan dan kejayaan bendera biru hitam semakin melambung. Karena eksisnya, hingga PSIS memberi rumah baru yaitu sekretariat di komplek stadion Citarum. Pusat komando berpindah dari rumah makan Bundo ke Citarum. Kompetisi mulai bergulir semuanya dalam kendali organisasi. Jatidiri menjadi saksi kebesaran dan keangkuhan para Snexer, sementara Panser Biru maikn tenggelam dengan dendangan-dendangan menjemukan. Hingga pada event perang bintang antara wilayah timur dan barat, Snex berhasil menjadi runner up kolaborasi dan yel-yel dalam lomba lagu suporter. Tidak berhenti sampai disitu, setiap tour tandang Snex selalu mendapat perlakuan isrimewa dari tuan rumah, ironisnya Panser biru selalu membonceng dibelakangnya. Setiap The Jak datang ke Semarang, seolah menjadi ajang reuni antara du komunitas ini. Sebaliknya ketika Snex bertandang ke Lebakbulus, para Snexer dimanjakan istimewa dengan perlakuan Teh Jak. Sebaliknya Panser ibarat gelandangan ditepi jalanan.

Hari-hari dilalui Snex yang sudah diatas angin, uangpun tak henti-hentinya mengalir kekantung organisasi sehingga pelan-pelan Snex mulai kaya dan lebih dipercaya parapejabat PSIS ketimbang Panser yang namanya kian terpuruk.

Seiring dengan semakin besarnya nama Snex yang sudah melanglang sampai Nusantara, membuat para pengurus banyak yang terlena. Gejala-gejala tidak beres mulai timbul. Dimulai dari salah seorang pengurus yang merasa anak emas sang ketua yang lebih dikenal dengan nama “Robot” mulai bermain api.Salah satu contoh kecilnya memakai marchindes, tiket tanpa mau membayar, ironisnya sang ketua melindungi.

Percikan-percikan api tersebut rupanya mulai membesar dan merembet ke korwil Pasar Kobong dengan berbagai kasus keuangan. Yang lebih paraha lagi ketua tidak bisa menegur tapi malah ikut-ikutan ‘bermain’.
Penyakit semakin menggerogoti rubuh Snex kian lama kian runyam. Sebagian pengurus mulai bergesekan. Suara lantang diteriakkan Edi Wuryanto atau yang lebih dikenal dengan Edi LP. Ketika final LigaJarum 2006 mencapai puncaknya di Stadioan Manahan, para Pengurus saling bermain-main, tonjok sana-tonjok sini, saling gigit dengan kesimpulan api ditubuh pengurus semakin berkobar.
Ironisnya kredibilitas ketua umum semakin meredup karena ulahnya sendiri. Uang jutaan rupiah tidak tahu entah kemana mengalirnya, slogan sama rata sama rasa dengan arus bawah hanya menjadi paradigma saja.

Karena kian parahnya, tubuh Snex terpecah dua kubu. Kubu Edi LP, Mawar dan Tikno yang notabene berteriak untuk mengcounter keboborokan ditandingi kubu Edi Purwanto yang semakin ‘berjoged’ diatas pundi-pundi rupiah. Dengan moral dan akhlak yang rusak, serta bermandikan miras mereka semakin lama kian menjadi. Akhirnya kelompok oposisi ini memisahkan diri disamping sudah muak degan para petinggi juga mendapat kesibukan menjadi pengurus POS Jateng (Paguyuban Superter Jawa Tengah).

Hilangnya kelompok yang kritis dan pokal dari tubuh pengurus mengakibatkan makin menggilanya para koruptor dikalangan petinggi Snex. Hal ini terbukti dengan kurang transparannya beberapa aliran dana yang dipergunakan oleh seorang Ketua umum Edy Purwanto antara lain :
- Dana pengamanan untuk latihan PSIS di Stadion Citarum
- Dana Piala Emas Bang Yos. Di sini pengurus mendapatkan kritik pedas karena disaat salah seorang anggota Snex ada yang tewas, tidak ada tanggapan atau santunan sama sekali, tapi sebaliknya mereka asyik berfoya-foya.
- Bantuan anggaran dari managemen untuk perjalanan tour ke Palembang yang diperuntukan membantu anggota Snex kira-kira sebesar Rp 2.500.000,- sama sekali tidak ada laporannya.
- Ketika digelarnya pagelaran akbar Piala Asia 2007, ketua umum dengan baju Snex telah menyalah gunakan nama lembaga. Yaitu menjadi calo tickeet yang semestinya diperuntukan para Snexer, tapi olehnya diperjual belikan untuk kepentingan pribadi. Sehingga gosip yang beredar mengatakan, “Bos Edy baru saja membeli Mega pro Piala Asia”.

Sedangkan beberapa penyelewengan dana oleh para pengurus lainnya adalah :
- Dibekukannya laporan anggaran Final Liga Djarum 2005 di Senayan oleh sekum.
- Kesimpang siuran dan rekayasa hasil pemasukan final Liga Djarum di Manahan Solo 2006 oleh Sekum.
- Banyaknya pengurus “bermain” pada Final 2006. diantaranya laporan keuangan, penyelewengan ticket, dan korupsi-korupsi lainnya.

Dari sinilah para anggota sudah semakin jenuh sehingga kini setiap PSIS bertanding di Jatidiri sudah tidak segemuruh setahun yang lalu. Kini tribun utara milik Snex sunyi, toh seandainya ada yel-yel hanyalah satu dua orang saja, itupun hanya lagu-lagu yang sudah basi. Paling-paling atraksi-atraksi banyolan sibadut Andy Lauw yang masih sedikit menghibur. Sedangkan diluar, arus bawah pada mengeluh tentang sulitnya mendapatkan ticket, pendistribusian kian rancau, pihak Panpel pertandingan sudah tidak mempercayai lagi akibat kolusi dan korupsi disana-sini.

Hilangnya orang-orang para pakar dan pemikir seperti Ismail Mawardi, Edi Muryanto, Tri Harjanto, Imam Santoso, Sutikno, Arif Zanuar, Adri Bundo, Rendra, Tri Arianto, Lumaksono, Sutejo, Farid dan pengurus lainnya yang ‘bersih’ sangat berpengaruh sekali

Namun sebaliknya dengan saudara tuanya Panser Biru. Berangkat dari keterpurukan akibat dilindas kekuatan baru Snex, setelah pergantian pengurus yang kini dipegang oleh.
Ketua Umum baru yaitu Irawan Yuswono, secara pelan tapi pasti mulai menapak tangga untuk kembali ke era keemasan seperti yang terjadi tiga tahun lalu. Perombakan besar-besaran dilakukan, sehingga kini sudah bisa dilihat lagi setiap PSIS bertanding di Jatidiri. Nyanyian dan yel-yel baru yang dikolaborasikan dengan gerakan-gerakan indah manambah hiburan tersendiri bagi penonton. Gegap-gempita, sorak-sorai suaranya menenggelamkan adiknya yang diutara yang sudah mulai lunglai dan sakit-sakitan.

Kini Snex ibarat orang yang sudah sekarat, kronis dan keropos. Tapi para sampah pengurus itu rupanya tak kunjung sadar akan bahaya yang mengancam institusinya. Kian hari kian menjadi, minuman keras menjadi kebanggan. Hilangnya orang-orang yang berpotensi menjadikan mereka kelabakan disetiap tour ataupun menerima tamu suporter sahabat. Melihat gejala-gejala keruntuhan organisasi, mengajak keembali mereka yang hilang untuk mau memikirkan kondisi organisasi yang lagi sakit untuk memohon bergabung kembali ata diadakannya Konggres luar biasa. Pengurus berusaha mendatangkan pengurus berpotensi yang sudah hilang untuk memikirkan rapuhnya organisasi yang dikemas dengan acara “Buka bersama dan ajang silaturrahmi” pada akhir ramadhan 2007 dipemancingan Tembalang. Sebagian pengurus yang hilang itu hadir, namun untuk sekedar untuk menghormati undangan. Ketika Ketua dan sekum membahas kondisi buruk yang melanda tubuh organisasi dan memohon kepada mereka yang hilang untuk dapat bergabung lagi, para mantan pengurus menanggapi dengan tersenyum, seolah-olah mereka tertawa dan berkata “Sandiwara apalagi yang buat Edy-bang Jun ?, sudah kehabisan dana?. Para oposisi inipun menanggapi dengan dingin, Konggres luar biasa apa Snex hancur, sedangkan kepengurusan masih satu tahun lagi.
Sekarang tinggal pilih Konggres luar biasa atau Snex tinggal nama.



Susunan Pengurus periode 2005-2008.
Penasehat : Gus Zaman, Benny

Ketua Umum : Edi Purwanto
Ketua Harian : Edi Muryanto

Sekum :
- Agus Junianto (bang Jun)
- Ismail Mawardi

Bendahara :
- Imam Santoso Amd,
- Iswandana

Bidang I Marchandise, Dana dan Ticketing :
- Zul Adri
- Lumaksono
- Sutikno

Bidang II Seni dan Kreasi
- H Soleh
- Sutejo

Litbang
- Tri Harjanto
- Ir Bowo S

Bidang III Antar Korwil
- Fajar
- Dian

Bidang IV Dokumentasi-register
- Arif Zanuar
- Noor

Dirigent
- Susi
- Ainul
- Farid

Maskot
- Mintio (Yoko Andi Lauw)

Korlap :
- Sukarman (Dankorlap) - Robot
- Rendra (Wadankorlap) - Epa
- Dedi - Ajong
- Riyip - Harto
- Guruh - Tri Arianto
- Budi Hartono - Bowo
- Slamet - dan anggota lainnya


Profil pengurus Snex
Edy Purwanto
Korwil asal : Banyumanik
Karakter :
- Lugas, murah senyum, familiar dan sangat dekat dengan arus bawah. Eksis dan selalu hadir dimanapun PSIS bertanding. Sangat disegani seluruh anggota dan supporter lainnya, peminum berat.
Kemampuan :
- Sanggup memimpin ribuan anggota dan komunikasi dengan komunitas supporter lain.
Profesi :
- Pengusaha cafe

Edi Muryanto (Edi LP)
Korwil asal : Cong yang tiga rasa (Medoho)
Karakter :
- Gesit, meledak-ledak, teliti, gigih dalam berorganisasi, tegas, suka humor dan penuh kejujuran
Kemampuan :
- Menguasai seluruh korwil, ahli dalam bidang organisasi dan birokrasi, pandai dalam menggalang dan komunikasi antar korwil.
Profesi : PNS (Dep. Kehakiman).

Agus Junianto (Bang Jun)
Korwil asal : Kaliber (Kaligawe Bersatu)
Karakter :
- Penampilan kalem, ramah, teliti.
Kemampuan :
- Ahli dalam birokrasi dan organisasi.
Profesi :
- Pegawai Swasta (BKM)

Ismail Mawardi (Mawar)
Korwil asal : Garis Keras (Mlatibaru)
Karakter :
- Gesit, ramah, tegas, rajin dalam segala urusan, loyal pada organisasi sepenuhnya.
Kemampuan :
- Piawai dan ahli dalam mengurusi segala bidang, sangat dekat dengan pengurus atau management serta para pejabat.

Imam Santoso Amd
Korwil asal : Garis Keras (Mlatibaru)
Karakter :
- Tegas dan komitmen dalam mengambil keputusan, ramah, bersahaja, dan suka humor. Keras dan sangat memegang teguh peraturan.
- Sangat religius dan muslim sejati.
Kemampuan :
- Ahli dan pemikir dalam organisasi serta birokrasi, piawai dalam memimpin/komando dilapangan, pengalaman dalam mengkoordinir tour-tour.
- Sering memimpin dalam urusan keagamaan.
Profesi :
- Jurnalis.
- Pengusaha Roti.

Iswandana
Korwil asal : Gayamsari
Karakter :
- Kalem, pendiam dan ramah
Kemampuan :
- Ahli dalam urusan finansial, akomodasi dan transportasi
Profesi :
- Pengusaha ayam

Zul Adri (Adri Bundo)
Korwil : Gayamsari
Kemampuan :
- Tegas, rajin, familiar.
Kemampuan :
- Ahli dibidang usaha marchandise, kesekretariatan, ahli dakam mencari dana keluar.
Profesi :
Pengusaha rumah makan.

Lumaksono
Korwil asal : Garis Keras (Mlatibaru)
Karakter :
- Jujur, rajin, polos, familiar dan humoris
- Piawai dalam menggalang ticketing.
Profesi :
Wiraswasta cleanig-servis motor.

Sutikno
Korwil asal : Jagalan
Karakter :
- Familiar, rajin serta keras, setia kawan
Kemampuan : Bidang transportasi
Profesi :
Wiraswasta

H Soleh (Kajine)
Korwil asal : Tapak
Karakter
- Temprament tinggi, peminum berat, familiar.
Kemampuan :
- Untuk ramai-ramai saja.
Profesi :
- Pengusaha tambak

Sutejo
Korwil asal : Zperma (Candi persil mania)
Karakter :
- Familiar, murah senyum, bersahaja, tegas, komit dalam mengambil keputusan, komitment dalam mengikuti aturan organisasi.
Kemampuan :
- Piawai dalam mengkoordinir korp musik dan yel-yel dilapangan, pandai dalam mengambil terobosan-terobosan keatas, ahli dalam menggubah lagu atua yel-yel
Profesi :
Wiraswasta

Tri Harjanto
Korwil asal: Kinibalu
Karakter :
- Jujur, komit terhadap peraturan, penampilan kalem serta disegani.
Kemampuan :
- Teliti, cermat dalam memantau organisasi.
Profesi :
- Swasta (Hotel Graha Santika)

Ir Bowo S
Korwil asal : Gayamsari
Karakter
- Temprament tinggi, meledak-ledak
Kemampuan : -
Profesi
Swasta

Fajar
Korwil asal : Madukoro
Karakter
- Kalem, familiar, peminum berat loyal pada ketua.
Kemampuan :
- Ikut merintis berdirinya Snex
Profesi :
Swasta

Dian
Korwil asal : Bela PSIS (Randusari)
Karakter
Ramah, familier.
Kemampuan : -
Profesi :
Swasta

Arif Zanuar-Noor
Korwil asal : Banyumanik
Karakter :
- Kalem, pendiam familiar
Kemampuan :
- ahli komupterisasi dan kartu anggota
Profesi :
- Wiraswasta.

Susi
Korwil asal : Tembalang
Karakter :
- Familiar, murah senyum, bersahaja, dekat dengan arus bawah, jujur dan loyal.
Kemampuan :
- Suara merdu, pembangkit yel-yel dan nyanyian, ahli mengkoordiansi kolaborasi serta dirigent.
Profesi
- Penyanyi cafe/waiters.

Ainul
Korwil asal : Kaliwungu
Karakter :
- Pendiam
Kemampuan :
- Mengkoordinir yel-yel dan lagu.
Profesi
-

Farid
Korwil asal : Zperma (Candi persil mania)
Karakter
- Familiar, ramah loyal, komit dan tegas.
Kemampuan :
- Mengkoordinasi paduan dan kolaborasi yel-yel dan lagu.
Profesi
-

Mintio (Yoko Andi Lauw)
Korwil asal : Wonodri
Karakter
- Humor, banyol, pemabuj berat, ramah.
Kemampuan :
- Pemberi warna tersendiri dalam organisasi, maskot Snex, ahli dalam menghibur.
Profesi
Driver.

Tidak ada komentar: