Cinta dan kasih sayang sangat dianjurkan dalam Islam untuk perdamaian didunia ini, apalagi sesama manusia, setiap orang tentu ingin agar orang yang dicintainya meraih kebahagiaan baik didunia maupun diakherat. Namun ketika ada sesuatu yang dianggap keurang cocok mengenai akidah atau pemahaman yang tidak sejalan dengan syariat hingga menimbulkan gesekan yang berujung pertiakian, maka orang lain akan bersikap membenci apalagi hal itu terjadi antara anak dengan orang tua. Lalu bagaimana cara merajutnya kembali agar siorang tua bisa kembali seperti sebelum terjadi gesekan. Haruskan minta petunjuk agar segala daya dan upaya dilakukan orang yang dikasihinya bisa mengerti dan menyadari kesalahannya serta hidup didalam kebenaran. Mungkin itulah yang mereka inginkan terhadap orang tua yang sedang marah.
Akan tetapi anda jangan lupa bahwa urusan petunjuk itu adalah urusan masing-masing orang dengan Tuhannya, kita sebagai orang lain hanya bisa menjadi perantara, selanjutnya urusan sendiri-sendiri. Bahkan manusia yang paling mulia didunia ini, Nabi Muhammad Saw pun tidak bisa dan tidak mampu membuat orang berpetunjuk, meskipun ia orang yang beliau kasihi. Sejarah membuktikan bagaimana sayangnya Nabi terhadap pamannya Abu Thalib, bahkan beliau berdoa langsung, menangis kepada Alloh agar pamannya tersebut diberi petunjuk, namun beliau tidak bisa berbuat banyak terhadap urusan petunjuk ini, hingga Alloh berfirman :
“Sesungguhnya engkau (Muhammad), tidak bisa memberi petunjuk (bahkan) kepada orang yang kamu kasihi sekalipun. Akan tetapi Alloh lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia lebih tahu siapakah orang-orang yang mau kepada petunjuk.” (QS. 28 : 56)
Maka dari itu tetaplah beri nasehat dengan baik dan pelan-pelan karena ini merupakan bukti kebaktian kepada orang tua. Janganlah terlalu dicecar dengan berbagai peringatan tetapi bertahap. Jangan pula terlalu banyak disalahkan, sedikit-sedikit keliru dan salah, tetapi untuk sementara yang diluruskan yang pokok-pokok dahulu. Dan yang paling penting adalah sikap didalam memberi nasehat haruslah secara halus dan sopan, ini penting sekali. Dan terakhir yang tidak kalah pentingnya, nasehatilah dia dengan teladan dan bantuan yang nyata, insya Alloh ia akan berfikir sendiri
Selasa, 13 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar