Pacaran adalah salah satu problematika seseorang ketika menginjak usia dewasa, dimana masa puber dan tinggi-tingginya libido bagi seorang remaja. Dari sinilah kebanyakan para remaja secara naluri tumbuh rasa saling mencintai, mengasihi antara pria dan wanita yang sering dikenal dengan istilah “pacaran”.
Bagaimana sikap Islam dalam hal pacaran ?
Pacaran itu adalah masalah dunia, didalam agama sebenarnya pacaran itu tidak ada, yang ada adalah melakukan pendekatan. Sebenarnya pacaran itu bisa disamakan dengan melakukan pendekatan, akan tetapi sayangnya pacaran zaman sekarang sudah keluar dari jalur agama bahkan sudah kebablasan, banyak unsur dosanya bahkan cenderung dosa besar.
Pacaran dengan berdua-duaan, bersepi-sepi, menyendiri dan hingga ke tempat-tempat maksiat, sebenarnya merugikan mereka sendiri, dan terutama yang paling rugi adalah wanita, sayangnya banyak wanita yang tidak memahaminya, hanya mengumbar dan menuruti hawanafsunya sendiri.. Pacaran seperti itu pada dasarnya menghambarkan hubungan keduanya kelak ketika sudah menikah.
Didalam islam pacaran atau pendekatan boleh saja sepanjang menjaga norma-normanya, yaitu :
a. Tidak berdua-duaan ditempat sepi atau tempat yang tidak dilalui banyak orang, karena dua orang yang berlainan jenis akan menjadi tiga, yang satunya setan.
b. Tidak berdekatan, paling tidak 2 meter dan itupun seperlunya saja.
c. Jika terpaksa harus bertemu berdua, maka harus ada muhrim dari pihak putri yang menemani.
d. Secara etika Islam tidak membicarakan hal-hal yang jorok atau mempribadi.
e. Pihak putri tidak memakai wangi-wangian karena bisa membangkitkan birahi kedua belah pihak.
f. Berpakaian yang sopan dan syar’i agar tidak terlihat merangsang yang menimbulkan perbuatan yang mendekati zina.Hindari saling pandang, bersentuhan, berboncengan atau pergi berdua. Karena dari sinilah setan akan memasang strategi secara halus dan indah agar pasangan tersebut terjerumus kedalam jurang perzinahan.
Selasa, 13 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar