Kamis, 01 November 2007

Sujud dan Ritual di Atas Kuburan

Sujud dan Ritual di Atas Kuburan
Ustd Chabib Maulana ibn Imam as-Samarani
Ziarah kemakam pada hakekatnya diperbolehkan, karena selain mengirim doa bagi simayat, juga untuk mengingat bahwa kita nantinya juga akan mengalami mati. Bermacam-macam ekspresi mereka ketika memanjatkan doa diatas kubur. Ada yang bias saja, ada yang Sangay khusu’ bahkan sampai menangis, dan ada pula sampai bersujud diatas makam. Pikiran mereka dengan berdoa khusu’ akan menambah ‘kedekatan’ dalam berkmunikasi antara yang berdoa, simayat serta Rabbnya. Bahkan ada yang berlebihan lagi, yaitu melakukan berbagai macam ritual diatas atau sekitar pemakaman. Mislanya, mereka mengadakan tumpengan atau penyembelihan hewan dengan alasan untuk sesaji.

Disinilah letak salah kaprah mereka. Maksud hati ingin menambah kekhusus’an dan kedekatan, tapi ternyata hanya kesesatan yang didapat. Karena pada jaman Jahiliyah dulu sujud dan menyembelih di atas kuburan adalah bentuk pemujaan berhala. Mereka menganggap semua itu adalah bentuk suatu ibadah. Disitulah suatu kekeliruan yang jelas-jelas kelihatan jika sesungguhnya tujuannya datang ke kuburan untuk melakukan perbuatan-perbuatan itu adalah demi mengagungi dan memuliakannya dengan cara sujud di atasnya dan berkorban dengan menyembelih di sisinya

Padahal didalam tuntunan Rasullulah saw bahwa bentuk apapun ibadah tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala semata. Barangsiapa memberikannya kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala maka ia termasuk orang musyrik dan hukumnya syirik akbar

Allah telah berfirman :
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itu-lah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala).” (QS: Al-Anam: 162-163).

Dan ayat lainnya yang berbunyi : ”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di syurga, maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkorbanlah (untuk-Nya).” (QS: Al-Kautsar: 1-2)

Sebenarnya masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan tentang kemusrikan tersebut. Namun mereka masih banyak yang belum tahu atau seolah pura-pura tidak tahu. Jika dilihat dari penampilannya, cara membacanya doa-doa, mereka menguasai dan sangat fasih. Tapi kenapa dia masih mau melakukan perbuatan-perbuatan tersebut.

Salah satu hadist Nabi mengatakan:

Imam Muslim meriwayatkan di dalam hadits yang panjang di Bab “Haramnya menyembelih untuk selain Alloh Swt dan orang yang melakukannya terlaknat”(HR Muslim).

Maka apa yang disebutkan tadi menunjukkan bahwa orang yang bersujud dan menyembelih untuk selain Alloh Swt, apalagi dikuburan, untuk persembahan berhala adalah perbuatan sesat dan laknat, meskipun mereka dengan niat untuk Allah..

Tidak ada komentar: