Senin, 12 November 2007

Cinta dan Benci

Hidup dan kehidupan didunia ini tidak akan terlepas dari 2 sisi yang berbeda. Ada siang dan ada malam, ada hujan dan ada terang, ada dingin dan ada pula panas, ada cantik dan ada pula yang kurang menarik, ada susah dan ada pula bahagia, dan termasuk ada benci dan ada pula cinta.
Semua itu Allah pasangkan didalam kehidupan ini agar hidup menjadi indah dan bermakna. Coba bayangkan jika hari itu gelap terus atau terang terus, tentu menjadi tidak menarik. Demikian pula jika didunia ini yang ada cinta terus, tentu juga menjadi tidak menarik. Kenapa demikian ? Karena tidak ada ujian bagi rasa cintanya, dan itu justru menjadikan hambar.
Demikian pula manusia siapapun dia dan betapapun hebatnya dia, tidak akan terhindar dari ke dua unsur diatas. Entah dia berbuat baik lebih-lebih berbuat buruk, tentu menuai dua sikap yang berbeda. Sebagai contoh adalah seorang preman yang suka mengganggu masyarakat, tentu akan di benci dengan kelakuannya. Tetapi toh masih saja ada yang menyukainya, buktinya dia masih saja punya teman-teman sealiran yang mendukung dan menemaninya.
Yang lebih hebat lagi adalah Rasulullah, apa yang kurang dari beliau,bahkan sesempurna-sempurnanya manusia, hingga betapa beliau itu memikirkan keselamatan umatnya hingga mengorbankan segala yang dimilikinya. Tetapi apa semua orang mencintainya ? Apa semua orang menerimanya ? Ternyata tidak? Ingatkah, betapa sebagian besar penduduk Mekah membencinya, bahkan sampai sekarangpun sebagian besar orang masih membencinya, terbukti dengan munculnya karikatur Nabi yang melecehkan.
Jadi membenci atau mencintai itu adalah sesuatu yang tidak bisa anda hindarkan, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Seberapapun baik anda pasti yang tidak suka meskipun banyak yang suka. Dan itu semua merupakan ujian agar seseorang lebih bisa sabar dan dewasa didalam mensikapi hidup ini..
Yang penting yang harus dilakukan adalah beribadah kepada Allah, diantaranya adalah dengan menikah. Yang kedua berbuat baik kepada siapa saja termasuk kepada suami dan mertua, tentunya dalam tingkat yang wajar. Janganlah berlebihan didalam mensikapi rasa benci orang lain, dan jika perlu bersahabatlah dengan orang yang membenci anda. Janganlah sampai karena takut dibenci akhirnya menggadaikan iman atau berbuat durhaka kepada Allah. Awas !!! siksa neraka lebih pedih dari segalaa-galanya.

Tidak ada komentar: