Kamis, 01 November 2007

Berangkat Haji

Adab
Berangkat Haji

Selama ini banyak orang yang akan berangkat haji hanya berangkat saja. Paling-paling mereka mengadakan pengajian syukuran dengan mengundang teman, tetangga dan lainnya. Hal-hal seperti itu sebenarnya boleh-boleh saja, namun masih ada yang lebih penting lagi yang harus dilakukan sebagai bekal untuk menambah kesempurnaan ibadah haji.

Ada beberapa etika yang sebaiknya dilakukan sebelum berangkat ketanah suci, baik kepada Rabbnya maupun sesama manusia. Diantaranya, bertobat dulu dari segala dosa-dosanya, baik kepada Allah maupun sesama manusia dengan cara meminta maaf. Lunasi hutang jika masih mempunyai tanggungan, mengembalikan harta yang dimiliki dari hasil yang dilarang agama atau harta haram, misalnya korupsi, kolusi dan harta aniaya (merampas hak orang lain). Jadi ongkos atau bekal yang dibawa harus benar-benar bersih dan halal. Mempersiapkan nafkah atau kebutuhan bagi keluarga yang akan ditinggalkan selama menunaikan haji. Biasanya ketika mau berangkat, para tetangga, saudara serta teman-teman berkumpul untuk ikut mengantar sampai kepenginapan. Disinilah kesempatan calon haji untuk berpamitan untuk meminta do’a restu agar dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna .

Membawa barang bawaan yang secukupnya sesuai yang dibutuhkan selama ibadah haji, karena jika membawa barang yang berlebihan akan menyulitkan diri sendiri. Disisi lain akan menjadikan calon haji menjadi riya karena merasa membawa sesatu yang berlebihan. Selama melaksanakan ibdah haji sebaiknya mencari teman seperjalanan yang soleh, baik, mau diajak tolong-menolong serta mau saling mengingatkan semata-mata karena Allah.

Semua amalan tergantung kepada niatnya Karena itu sebelum melaksanakan haji bulatkan niat dan tujuan yang ikhlas semata-mata ibadah karena Allah. Perbanyak sedekah,. Bukan karena ingin mencari gelar biar bertitel haji, rejeki lancar atau ingin terkenal. Meninggalkan rafats (ucapan kotor dan tidak berguna), fusuq (maksiat, meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT), dan jidal (berbantahan, bertengkar). Disisi lain mengeluarkan bekal untuk berhaji termasuk sabilillah. Yaitu meninggikan agama Allah sehingga saat tiba ditanah air mendapat predikat haji mabrur dan dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar. (Imm).








.
Ciri-ciri haji mabrurOrang berhaji yang mampu memenuhi adab lahir dan batin di atas, Insya Allah akan menjadi haji mabrur. Yang diterima oleh Allah SWT. Ciri-ciri haji mabrur, adalah mampu meninggalkan segala laku maksiat sebelum berhaji. Diganti dengan laku taat. Meninggalkan pergaulan yang merusak akhlak dan agama, dengan pergaulan yang membawa kepada kemuliaan akhlak dan kesungguhan menjalankan aturan agama, baik di bidang ibadah ritual, maupun ibadah sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang menjadi haji mabrur, selalu mengingat Allah SWT dalam segala ucapan dan tindakan. Sesampai dirumah dapat.

Tidak ada komentar: