Ustd Imam Santoso
Ma’asyirol miukuminina rakhima kumullah……..
Di dalam hadistnya Rasulullah SAW pernah bersabda :
“Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing atau aneh, dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan." (HR. Muslim)
Tanda-tanda yang disebutkan Rasulullah tersebut kini sudah banyak yang terbukti. Dimana sesuatu yang benar dianggap aneh atau asing, sementara perkara yang salah, bertentangan dengan syariat Islam justru dibenarkan, dilindungi, dibudayakan bahkan diagung-agungkan. Islam yang dulu dibawa Rasulullah SAW dengan penuh kesempurnaan, kini makin jauh dari kebenaran. Tapi sebaliknya, kesesatan kian menjamur, munculnya berbagai faham, aliran mengatas menamakan kebenaran tumbuh subur dimana-mana, hingga apa yang dikatakan Rasul benar-benar terjadi.
Rasulullah SAW pernah bersabda :
“Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 akan masuk nereka. Para shahabat bertanya : “Siapa golongan yang selamat ya Rosulullah?” Rasulullah menjawab : “Dan golongan yang selamat itu adalah Ahlussunnah wal Jamaa’ah..” (HR Tirmidzi)
Disisi lain, pertikaian, perselisihan perbedaan hingga perpecahan sesama muslim kian menambah daftar masalah. Sementara, ancaman dari luar tak pernah berhenti untuk menghancurkan Islam. Mereka tebar pesona dengan materi dan budaya keindahan, semuanya bertujuan untuk membunuh moral dan merusak akidah.
Kondisi umat Islam sekarang ini benar-benar ibarat buih ditengah lautan yang terombang-ambingkan ombak kesana kemari. Akibatnya, generasi Islam yang kelihatannya besar, ternyata didalamnya keropos, semakin lama kian terpuruk Apa yang disabdakan Rasulullah SAW benar-benar terjadi :
“Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kamu ialah yang hidup pada zaman kurunku (sahabat), kemudian orang-orang yang hidup sesudah kurunku (tabiin), kemudian orang-orang yang hidup sesudah mereka (tabiit tabiin), kemudian orang-orang yang hidup sesudah mereka” (HR Musllim)
Kaum muslimin yang di muliakan Allah.................:
Dari sinilah kita harus secepatnya tahu dan sadar betapa krisisnya, betapa bahayanya Islam diakhir jaman ini. Ingat ! waktu laksana air yang mengalir ke hilir yang takkan pernah kembali ke hulu, begitu juga dengan kondisi Islam, waktu takkan pernah kembali lagi ke 14 abad lalu, dimana Islam dijaman Rasulullah SAW adalah agama yang betul-betul murni dan benar. Maka dari itu hanya kebangkitan kaum muslimlah yang insya Allah dapat menyelamatkan Islam dari kehancuran.
Dengan memasuki tahun 1429 Hijriyah ini, mari kita renungi peristiwa 14 abad yang lalu dimana Rasulullah SAW menginjakkan kakinya di Madinah. Beliau keluar dari tengah-tengah kegelapan kaum Quraisy dengan membangun masyarakat baru dalam bentuk persaudaraan ukhuwah antara orang-orang Muhajirin dan kaum Anshor, sehingga berhasil berhasil merubah dunia dari era Jahiliyah menjadi perdaban yang Islami.
Ma’asyirol mukminin rakhimakumullah.................
Marilah ..!, bangunlah dari tidurmu.......! bangkitlah ! Jadikanlah momen bulan Muharram ini sebagai tonggak bangkitnya perjuangan untuk memurnikan ajaran Islam sesuai apa yang disyariatkan Rasul. Mari hati kita berhijrah menjadi pribadi Muslim yang lebih baik menuju Allah dan Rasulnya, dari meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah SWT, seperti apa yang difirmankan Allah : ''Maka segeralah (berlari) kembali menaati Allah.'' (QS Adz-Dzariyaat 50).
Jamaah jum’ah yang berbahagia...........
Sebagai muslim yang bertanggung jawab dan menginginkan kecintaan Allah dan Rasul-Nya, kita harus tahu bagaimana berhijrah dijaman sekarang. Inti sebenarnya kita berhijrah adalah berusaha bagaimana merubah kualitas hidup, baik yang bersifat mental maupun moral, menuju perubahan ke arah yang lebih baik, dengan membangun kekuatan baru yang tangguh menuju kebangkitan Islam
Dari sinilah kita dituntut agar tidak ragu-ragu untuk berhijrah dengan meninggalkan segala perkara yang tidak sesuai dengan syariat. Katakan salah jika itu salah, dan katakan benar jika itu kebenaran !. Curahkan segenap kemampuan untuk mencapai apa yang dicintai Allah Azza wa Jalla dan menolak semua yang dibenci Allah berupa kekufuran, kefasikan, dan maksiyat. Kembalilah kepada Allah dan Rasulnya. Cepat..! tinggalkan perbuatan yang mendekati syirik menuju tauhid, dari kecintaan kepada selain Allah menuju kecintaan kepada-Nya, dari takut kepada selain Allah menuju takut kepada-Nya. Dari berharap kepada selain Allah menuju berharap kepada-Nya. Dari tawakal kepada selain Allah menuju tawakal hanya kepada-Nya. Dari berdoa kepada selain Allah menuju berdoa kepada-Nya. Dari tunduk kepada selain Allah menuju tunduk kepada-Nya. Dari jahiliyah menuju Islami, dari yang mungkar menuju ma’ruf, dari maksiat menuju taat. Karena Allah telah memperingatkan dalam firman-Nya yang berbunyi :
“ Janganlah kamu mengira masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah siapa diantaramu yang benar-benar berjihad dan siapadi antaramu yang benar-benar tabah” (QS Ali Imron 142)
Jamaah jum’ah yang di muliakan Allah ............
Tentunya masih banyak lagi pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa hijrah nabi Muhammad Saw sehingga yang dijadikan peristiwa sebagai awal dari kalender Islam oleh Umar ibnu Khattab ra. Pada akhirnya, hijrah adalah keberanian untuk tampil beda ditengah-tengah kebanyakan orang. Berani berkata haram ketika haram dilindungi, berani menolak suap ketika tradisi suap sudah membudaya, berani menutup aurat ketika semua ramai-ramai membuka aurat. Berani mengatakan yang benar, ketika yang lain justru menutup kebenaran.
" dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah kerana sesungguhnya tiadalah yang berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir "...(QS Yusuf 87).
Ingat, yakinlah dengan janji Allah ! Nasrun minAllah wa fatkhun qarieb, Pertolongan dari Allah akan datang dikala kita mengakkan agama Allah !!!.
Minggu, 16 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar