Minggu, 23 Desember 2007

Mencari Perhiasan Dunia yang Terbaik



Dengani akidah tauhid, akhlak mulia dan budi pekerti luhur dapat menciptakan sebuah keluarga yang bahagi dunia akhirat serta menyiapkan generasi-generasi Islami

Didunia ini kebanyakan dari kaum lelaki mencari pendamping hidup lebih cenderung dengan wanita cantik, kaya, karir bagus, serta dapat menciptakan suatu rumah tangga bahagia. Karena mereka beranggapan, dengan materi yang lebih dari cukup rumah tangga akan menjadi bahagia sakinah, mawaddah warohmah.

Inilah suatu kekeliruan besar bagi kebanyakan pria yang lebih banyak memperhatikan penampilan dzahir, sementara unsur akhlak dari wanita dikesampingkan. Akibatnya wanita yang tidak terdidik dan berpegang pada agama, lebih-lebih menjadi fitnah besar bagi laki-laki akan menimbulkan hati tidak tentram, su’udzon, serta menjadikan duri dalam daging dan musuh dalam selimut bagi sang suami. Dampaknya, rumah tangga selalu sarat dengan keruwetan, keributan, dan perselisihan yang berujung pada kehancuran bahtera rumah tangga.. Istri seperti inilah yang sering dikeluhkan oleh para suami meskipun secara materi selalu tercukupi.

Istri salekhah memegang peranan penting
Dari sinilah yang harus dibutuhkan sosok seorang istri salihah, yaitu wanita atau istri yang berakhlak mulia, dan luhur. Karena dari akhlaklah sebuah rumah tangga nanti yang akan menentukan dan berpengaruh. Istri salihah mencintai suaminya semata-mata ikhlas karena Allah, selalu membantu dan mendorong suaminya untuk taat kepada Rabbnya. Hanya dalam diri wanita inilah tertanam aqidah tauhid, akhlak mulia dan budi pekerti luhur yang dapat memposisikan diri untuk menjadi naungan ketenangan bagi suami baik dikala suka maupun duka, menjadi qurratu a‘yun (penyejuk mata), saling ta’awun atau tolong menolong, memahami dan mengerti, guna menyiapkan generasi Islam, melahirkan serta menumbuhkan keturunan salih yang sesungguhnya.

Banyak hadist dari Rasulullah saw yang menyebutkan tentang wanita salihah, diantaranya adalah :
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan-perhiasan, sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

Ciri-ciri istri salikhah
Lalu bagaimana sifat-sifat wanita salihah ? Yang paling utama adalah selalu mentauhidkan Allah dengan melaksanakan ibadah baik yang fardu maupun sunnah hanya kepada-Nya. Tunduk kepada perintah, serta menjauhi larangan-Nya. ta'at kepada Allah. Selalu kembali dan bertaubat kepada-Nya, lisannya senantiasa berdzikir, istighfar, jauh dari perkataan laghwi, tidak bermanfaat, ghibah, naminah serta dusta.
Sebagai istri, ia selalu penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya, mentaati dan melaksanakan hak-hak suami selama dalam batas-batas aturan yang ditentukan oleh agama.

Rasul bersabda :
“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga, yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.(HR. An-Nasai)

Menjaga amanah suami
Disisi lain, ia selalu menjaga diri ketika suami berada disisinya, menjaga kehormatan baik dirinya maupun keluarga dan harta suami.Tidak keluar untuk bepergian tanpa seizin suami, meski tujuannya untuk ibadah, silaturrahmi hingga menjenguk orang tua yang sakit sekalipun. Selalu ikhlas dalam melayani suami lahir maupun batin ketika suami membutuhkan, serta menjaga rahasia-rahasia keluarga, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara suami-istri. Didepan suami senantiasa berpenampilan bagus dan menarik sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya.

Rasulullah Saw bersabda: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud)

Selalu menyenangkan suami
Tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah disaat sang suami dberada disampingnya atau dirumah. Contoh misal, ketika sang suami sedang libur atau dirumah, kebetulan si istri sedang puasa sunnah. Oleh suami hal tersebut agak mengganggu atau menghalangi ruang geraknya untuk bercengkerama, maka si istri tahu diri untuk tidak melaksanakan ibadah tersebut kecuali bila suaminya mengizinkan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari)..

Selalu mensyukuri pemberian suami, segera memenuhi ketika suami membutuhkan serta tidak menolak tanpa alasan yang syar’i..

Allah Swt berfirman: “Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (An-Nisa: 34)

Dari sinilah seorang lelaki muslim agar dapat lebih selektf serta hati-hati dalam memilih calon pendamping hidup. Karena salah satu tujuan keluarga muslim untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat adalah dianugerahinya seorang istri yang mampu menjadi penenang baginya sebagai teman bergaul, berbincang-bincang dan berdiskusi. Sebaliknyapun ia mampu juga menjadi penenang bagi istrinya, sehingga memberikan kasih sayang dan cinta di antara mereka dengan mendambakan syurga agar dapat menjadi tempat berkumpul mereka yang kekal abadi.(Imm)

Tulisan ini untuk para istri agar lebih membahagiakan suami secara ikhlas untuk tujuan
Ibadah kepada Allah

Tidak ada komentar: