Selasa, 01 Januari 2008
Ingin Menjadi Penghuni Surga ?
Suatu hari, ketika Rasulullah SAW bersama para sahabatnya berada di dalam masjid berkata, “"Sebentar lagi seorang penghuni syurga akan masuk,"
Mendengar khabar menarik tersebut, semua sahabat penasaran, siapa gerangan orang yang disebutkan Rasul tersebut. Di dalam benak para sahabat, terbayang sosok orang yang luar biasa, mungkinkah ia seorang ahli ibadah, zuhud, ahli jihad, tekun dan takwa?
Sesaat kemudian tiba-tiba masuklah seorang pemuda dengan wajah basah karena air wudhu. Ia penampilan biasa-biasa saja, sosoknya tidak terlalu dikenal banyak orang, Abu Umamah ibnu Jarrah namanya. Seketika itu para sahabat terlihat agak terkecoh dengan orang yang sebelumnya ia bayangkan, ternyata biasa-biasa saja.
Abu Umamah setiap harin beribadah dimasjid biasa-biasa saja, sehingga membuat para sahabat semakin bertanya-tanya tentang apa yang diceritakan Rasul tadi. Karena rasa ingin tahu, akhirnya Abdullah, salah seorang sahabat meminta izin Abu Umamah untuk menginap dirumahnya tiga hari.Selama dirumahnya, Abdullah selalu memperhatikan cara ibadah pemuda tersebut, ternyata juga biasa-biasa saja tidak ada yang istimewa dari para sahabat lain. Karena semakin penasaran, maka bertanyalah Abdullah kepada Abu Umamah, “Amalan apakah yang engkau lakukan setiap hari sehingga Rasul memanggilmu calon penghuni surga, ya sahabat ?”. Diapun menjawab dengan tenang, ”Saya rasa biasa-biasa saja setiap hari solat seperti apa yang engkau lihat disini”. Ketika Abdullah hendak pergi, tiba-tiba Abu Umamah berkata "Wahai saudaraku, sesungguhnya aku tidak pernah iri dan dengki terhadap nikmat yang Allah berikan kepada orang lain. Sebelum tidur, aku pun selalu bersihkan hati dari ujub, takabur, kedengkian, dan rasa dendam."
Begitu juga dengan Nabi Ibrahim, Beliau pernah berdo’a kepada Allah SWT yang tertuulis di dalam Al qur’an berbunyi :
wur ÎTÌøéB tPöqt tbqèWyèö7ã ÇÑÐÈ tPöqt w ßìxÿZt ×A$tB wur tbqãZt/ ÇÑÑÈ wÎ) ô`tB tAr& ©!$# 5=ù=s)Î/ 5OÎ=y
''Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.'' (QS al-Syu'ara' 87-89)
Pada ayat ini, Nabi Ibrahim semata-mata meminta keridhoan Allah agar tidak direndahkn kelak di akherat. Karena itu beliau selalu menjaga agar hatinya terbebas dari unsur-unsur kemusyrikan, bersih dari dosa, maksiat, serta penyakit hati.
Dari sinilah kita dituntut seperti Abu Umamah atau Nabi Ibrahim yang selalu bisa menjaga hatinya selalu bersih, tauhid lurus yang akan membuat derajat kita tinggi di mata Allah serta menjadi penghuni surga.
Kenapa demikian ?, karena hati yang bersih akan jauh dari bermacam-macam penyakit, seperti iri, sirik, dengki, dendam, sehingga semua amal kebaikan tetap utuh dan bernilai di hadapan Allah. Di sisi lain, hati yang bersih bukanlah hati orang yang telah ditutup rapat-rapat atau dikunci mati oleh Allah, karena itulah hati orang-orang kafir yang sengaja menolak wujud Allah serta menentang ajaran-Nya
Namun sayang, kebanyakan dari kaum muslim tidak menyadari, Mereka merasa telah melakukan ibadah wajib maupun sunnah, namun masih saja terlena dengan berbagai penyakit hati yang setiap saat dihempuskan setan untuk mengotori amal-amal kebaikan.
Di mata Allah derajat dan kemuliaan manusia tidak ditentukan oleh harta, jabatan, kekuasaan dunia yang besar dan melimpah. Tapi lebih ditentukan oleh tingkatan iman.
Karena itulah, seorang muslim yang berhati bersih mampu menjaga kesucian fitrahnya, sehingga ia tidak pernah lupa untuk selalu menuhankan Allah, menyembah hanya kepada-Nya serta selalu pada kebenaran, kebaikan, dan keluhuran budi pekertiakhlaq al-karimah.(Imam)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar