Setiap bulan Muharram, dimasjid-masjid sering mengadakan acara yang berupa santunan anak yatim-piatu. Isinya, teman-teman kita yang sudah tidak mempunyai ayah atau ibu atau disebut anak yatim-piatu berkumpul diaula. Setelah dibacakan do’a oleh pak ustad kemudian satu-persatu mereka usap rambutnya dan diberi uang.
Di sekolah Islam, organisasi muslim maupun kumpulan-kumpulan pengajian juga tidak mau ketinggalan. Mereka beramai-ramai mengunjungi panti-panti asuhan pada bulan itu. Tujuannya selain bersilaturrahmi, banyak yang membawa bingkisan atau uang yang kemudian diberikan penghuni panti asuhan yatim-piatu.
Contohnya di salah satu Panti asuhan al-Fulan, (bukan nama sebenarnya lho) yang ada di Semarang. Ketika Si Dul silaturrahmi kesana, pengasuh panti menjelaskan bahwa hampir setiap bulan muharram tepatnya tanggal 10, subhanallah......luar biasa pengunjungnya. Hampir setiap hari kedatangan tamu baik perorangan maupun rombongan Mereka membawa sejumlah uang, bingkisan berupa pakaian, makanan, maupun obat-obatan untuk diberikan penghuni panti. Tapi uniknya, sebelum memberikan, rambut atau ubun-ubun setiap anak yatim diusap, ada yang hanya dibelai, bahkan ada yang mulutnya komat-kamit lalu disemburnya ubun-ubun anak tersebut. Entahlah apa maksudnya, apalagi jika setiap orang ikut menyemburnya, lama-lama rambut sianak tersebut basah kuyub oleh air ludah, hiii....nggak jijik ya ? Katanya sih, disamping beramal, bersedekah, membelai rambut anak yatim karena merasa kasihan disamping untuk menyenangkan mereka. Karena dibulan ini adalah bulan santunan anak yatim, simana kalau mau membelai apalagi memberi sedekah anak yatim pahalanya besar sekali. Ketika Si Dul bertanya dari mana asal usul itu. Mereka menjawab, “Itu kan ajaran Rasulullah !”. Namun begitu bulan muharram berlalu panti asuhan tersebut kembali sepi dari pengunjung. tersebut setiap harinya jarang sekali kedatangan tamu, tapi begitu memasuki bulan Muharram,. Katanya,
Adik-adik yang soleh...apa benar ya Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menyantuni anak yatim disetiap bulan Muharram ? kayak tidak begitu.
Nabi memang menyuruh kita untuk menyantuni anak yatim seperti dalam hadisnya yang berbunyi : “Barangsiapa menyantuni anak yatim, berarti ia telah menyayangiku; dan barangsiapa menyakiti anak yatim, maka ia telah menyakitiku,"
Tapi kan tidak hanya dibulan muharram, tapi setiap bulan bahkan setiap hari. Karena teman-teman yatim kita butuh makan, obat-obatan, kesekolah, pakaian bagus kan setiap hari, tidak setahun sekali dibulan muharram.
Naah ...disinilah kita harus hati-hati dalam menyantuni saudara-saudara kita yang yatim piatu, jangan sampai salah kaprah hanya setahun sekali. Insya Allah Allah SWT menjamin bahwa tidak akan pernah miskin orang yang senantiasa menyantuni anak yatim, sebaliknya rezeki yang ada semakin banyak dan berkah.(Habib)
Selasa, 01 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar