Hanya karena mengikuti nafsu di dunia saja, ia lupa akan tugas dan fungsi sebagai istri. Maka akan menyesallah mereka nantinya diakherat Di dalam Islam, kewajiban suami adalah memberi nafkah cukup, rumah yang layak, bertanggung jawab hampir semua urusan rumah tangga, serta melindungi seluruh keluarga. Begitu juga dengan seorang istri, ia mempunyai tugas sepenuhnya melayani kebutuhan suami, menghormati dan menjadikan “perhiasan dunia” bagi seorang suami. Tapi ada juga istri yang mau membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari setelah ada kesepakatan bersama, karena “mungkin” suami belum atau tidak sanggup mencarikan pembantu, mengerjakan sendiri dalam melakukan pekerjaan sehari-hari seperti urusan anak, dapur dan lainnya, karena hasil yang pas-pasan. Bagi istri yang rela dan ikhlas ikut membantu mengerjakan urusan rumah tangga ini adalah suatu pahala tersendiri dari Allah SWT. Kurang Bersyukur Namun masih banyak kita jumpai ada istri yang tidak pernah merasa bersyukur atas pemberian suami, dia tidak pernah mau menyatakan ucapan-ucapan terimakasih kepada suami, yang dilontarkan hanyalah kekurangan bahwa suaminya tidak pernah mencukupi apa yang ia inginkan. Dari beberapa sikap ini akhirnya dapat menjadikan suasana rumah tangga yang kurang kondusif, tidak tenteram dan sering timbul percekcokan. Biasanya istri-istri yang seperti ini berasal dari golongan keluarga mampu. Mereka sejak kecil sudah terbiasa dengan kehidupan yang manja, segala fasilitas seperti kendaraan, uang jajan, aneka hiburan, semua keinginan serba terpenuhi dan suasana kehidupan yang serba mewah. Ketika ia mulai mengarungi bahtera rumah tangga maka babak barupun segera berubah. Ternyata suaminya tidak mampu memberikan apa yang ia dapatkan seperti dulu. Akhirnya dirinya tidak siap dengan keadaan, hatinya akan “kaget”, sulit beradaptasi, apalagi jika sang istri mampu mencari nafkah sendiri yang jauh lebih besar dari suami, atau kedudukan istri lebih tinggi baik pekerjaan, pendidikan atau kedudukan. Jika ini dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan kerugian-kerugian dalam rumah tangga seperti, ketegangan hubungan antara suami-istri, suami merasa jengkel karena merasa diremehkan, istri selalu dibayangi rasa kekurang puasan. Akibatnya keretakan rumah tangga mulai timbul, anak-anak ikut terhanyut didalamnya karena merasakan suasana tidak harmonis, tentram dirumah sehingga kemungkinan lebih senang mengikuti pola hidup liar di luar rumah, broken home. Sabda Nabi SAWhalAllohu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: "Diperlihatkan kepadaku neraka, maka sebagian besar penghuninya adalah para wanita yang kufur. Dikatakan :'' Apakah mereka kufur kepada Allah Rasullah menjawab : Mereka kufur terhadap suami mereka dan mereka mengingkari kebaikan suami mereka. Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, kemudian ia (wanita tersebut) melihat sesuatu (yang tidak disukainya), ia akan berkata : Aku sama sekali belum pernah melihat mu." (HR: Bukhari dan Muslim) Bom Waktu yang Siap Meledak Yang lebih fatal lagi, ketika suami bingung kepada siapa ia akan ‘curhat’, ia akan berpaling kepada wanita lain yang dapat memberikan solusi, pujian, kesejukan, bahkan “penawar” hatinya. Akhirnya suami akan terjerat pada wanita lain, menjauhi istri dan mungkin keluarganya. Karena bagi suami, istri merupakan suatu kehangatan, penawar, sekaligus teman sepenanggungan untuk mencari dan memecahkan solusi terbaik setiap permasalahan sekaligus pengobat stres dan kepenatan. Kalau sudah begini ibarat bom waktu yang bisa meledak kapanpun juga. Ikhlas Mengetahui dampak-dampak seperti ini alangkah baiknya dengan kerendahan hati, keikhlasan semua karena Allah, ibarat orang Jawa “lilo-legowo” secepatnya mencari solusi berupaya untuk menghilangkan perilaku tersebut. Bersyukurlah dengan apa yang sudah diberikan suami. Dekatlah dengan orang-orang yang alim, bijaksana, mengerti agama agar dapat memahami tuntunan mengenai perilaku istri yang baik dan benar menurut syari’at Islam, mengetahui apa, bagaimana hak dan kewajiban istri.Kemudian mengamati dan memperhatikan kehidupan keluarga-keluarga lain yang nasibnya lebih tidak beruntung dari pada dirinya dengan berdialog, curhat dengan para istri mereka dalam batas-batas tertentu. Karena sangat diharamkan jika istri membuka aib suaminya sendiri didepan orang lain. Karena itu hendaknya seorang isteri tidak mengurangi ketaatan kepada suaminya, sedangkan asal ketaatan adalah dalam hal-hal yang ma''ruf (sesuai syar''i). Hal ini sesuai dengan sabda Rasul ShalAllohu ‘alaihi wa sallam, yang artinya kurang lebih: "Tidaklah ketaatan itu kecuali yang ma''ruf'' Selanjutnya istri memberikan pelayanan kepada suami dirumahnya, dan membantunya untuk mendapatkan rasa hidup yang indah, maka sesungguhnya hal itu mebantunya (suami) untuk bisa mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiranya untuk melaksanakan kewajibannya. Begi juga dengan suami, tidak boleh membebani apa yang diluar batas kemampuannya. sementara jika suami bisa melakukannya. Diancam Bidadari Hendaknya isteri bersyukur (berterima kasih) atas segala kebaikan suami kepadanya dan janganlah isteri mengingkari kebaikan suaminya, maka sesunguhnya yang demikian itu akan mendatangkan kebencian dari Allah, karena Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Alloh tidak mau melihat wanita yang tidak tahu terima kasih kepada suaminya sedang ia (wanita) tidak merasa cukup kepadanya (suaminya). Penghuni surga yang paling sedikit adalah dari kalangan wanita" (HR: Muslim dan Akhmad) Tidak pantas seorang wanita yang mencari keselamatan kemudian menyelisihi suami kepada yang selain diberikan suami dengan kufur atau mengingkari kebaikan suaminya atau banyak mengeluh karena sebab-sebab yang sangat sepele. Dan wanita mana yang saja yang menyakiti suaminya akan dilaknat para bidadari (wanita-wanita surga yang disediakan sebagai istri-istri pria beriman) maka ia (wanita) akan berada dijurang kehancuran jika terus menerus melakukan perkara yang dilarang itu. Sesuai dengan sabda Rasululloh ShalAllohu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: "Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia, kecuali berkata istrinya yang dari bidadari : Janganlah kau sakiti dia (suami) - semoga Allah mencelakakanmu - maka tidak lain dia (suami) disisimu hanya seorang asing yang sebentar lagi akan meningalkanmu menuju kami." (HR: AT- Tirmizi, Ibnumajah, dan Akhmad). Hadits ini merupakan peringatan penting bagi para wanita yang beriman kepada Allah dan bagi wanita yang mengaharapkan kehidupan mulia di akherat, maka sadarlah...segeralah bertobat. . |
Jumat, 02 Mei 2008
Istri yang Kurang Bersyukur
Free Diving
Free Diving atau Selam bebas adalah sebuah olahraga air yang termasuk sebagai olahraga ekstrim Komite Olympiade Internasional (IOC), di mana penyelam mencoba mencapai kedalaman tanpa bantuan alat pernafasan. Cabang yang selalu di pertandingkan di lintas benua ini dibagi menjadi tiga nomor, yaitu statik, dinamik dan kedalaman. - Statik Apnea adalah menahan nafas dan biasanya dilaksanakan di kolam renang, - Dinamik Apnea adalah renang di bawah air jarak jauh tanpa peralatan sirip dan oksigen. Kompetisi ini biasa di lakukan di kolam, sungai bahkan di danau es yang airnya hii...dapat menggigit tulang. - Kedalaman, Kompetisi Berat Konstan untuk renang perseorangan di lakukan di perairan yang sangat dalam dengan beban pemberat sled. Untuk turun lebih jauh penyelam di pandu dengan tali dengan pemberat, dan alat pengontrol pengambangan berupa kantung udara yang di beri nama tether untuk naik ke permukaan.. Untuk turnamen Free diving champion-consentration dan Ocean Open lebih berbahaya lagi, karena harus di lakukan di laut terbuka yang penuh dengan hiu-hiu ganas, karena itu para penyelam bebas ini tubuhnya selalu di olesi shark oil (minyak anti hiu). *** Rekor-rekor Dunia Rekor dunia untuk kategori "No Limit" dari lomba selam bebas dipegang oleh penyelam Prancis Loic Leferme. Pada 30 Oktober 2004 dia menyelam ke kedalaman 171 m, di Villefranche, Nice, Prancis; melewati rekor dia sebelumnya lebih dalam 9 m. Rekor wanita sekarang dipegang oleh Tanya Streeter, yang menyelam sampai 160m (524,8 kaki) pada 17 Agustus 2002. Rekor tak resmi dipegang oleh Audrey Mestre (166 m) istri dari legenda Francisco "Pipin" Ferreras; yang akhirnya tenggelam saat mencoba memecahkan rekor 171m (561 kaki). Selam bebas ini juga pernah di buat film dengan judul Le Grand bleu (The Big Blue) oleh Luc Besson tahun 1988. |
Menghadapi Ujian ala Sihir Harry Porter ?
Ada-ada saja cara siswa agar dapat menghadapi ujian nasional (UN) dengan lancar dan berhasil dan tidak takut atau cemas. Salah satu contohnya adalah kakak-kakak kita yang belajar di SMP Negeri 02 Demak. Menurut Wakil Kepala Sekolah Dra Savitri HS, agar mentalnya lebih siap dalam menghadapi Ujian Nasional yang akan di laksanakan 5 Mei mendatang, 274 siswa kelas IX mengadakan istighotsah dan di beri pembekalan dan motivasi “khusus” oleh pak Budi Sarwono, master Hipnotis asal Banyubiru, Kabupaten Semarang di aula sekolah pada awal April lalu. Mereka bersama-sama di ajak menyelami diri dan menghipnotis dirinya masing-masing untuk menemukan penyebab munculnya rasa cemas, khawatir dan takut dengan cara memejamkan mata. Kemudian pak Budi berkata dengan pelan,“Kepalkan tangan kencang-kendang dan katakan aku pasti bisa ! Aku pasti bisa ! Aku pasti bisa !”. Saat membuka mata para siswapun harus mengatakan dengan yakin secara bersama-sama “Saya pasti bisa!”. Adik-adik yang soleh, kalian tahu, apa itu hipnotis ? Hipnotis adalah tehnik untuk mengorek alam bawah sadar manusia atau mempengaruhi pikiran orang. Apa pun bentuknya, yang namanya hipnotis itu tidak lebih dari sihir atau tipuan mata yang dilakukan oleh syetan terhadap manusia, sehingga orang terpengaruh dengan keinginannya melalui pandangan mata atau melalui mantra-mantra dan hukumnya termasuk syirik Seperti yang di terangkan di Al qur’an di surat Al-Jin, ayat 6 yang bunyinya : "Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.." Rasulullah SAW sendiri juga pernah menyampaikan bahwa hipnotis adalah al’ainu haq, sihir mata itu benar ada. Karena syetan bisa menyusup seseorang melalui pandangan mata itu termasuk yang di lakukan pada para siswa SMP N 02 tersebut. Jadi agar tidak takut menghadapi ujian sebaiknya ya belajar yang rajin, tekun, tak lupa berdo’a sendiri kepada Allah setiap saktu, syukur-syukur sehabis sholat tahajud. Bukannya dihipnotis atau istighosah bersama-sama. |
Jalan Berliku Mantan Kupu-kupu Malam
Masa kecilnya hampir tak pernah merasakan kebahagiaan. Ketika teman-teman sebayanya bermain, canda ria, melanjutkan sekolah, Suryati harus berhenti di kelas lima karena kedua orang tuanya cerai. Bersama neneknya yang hidupnya serba pas-pasan ia membantu berjualan bubur di pasar Godong, Grobogan. Empat tahun kemudian neneknya meninggal dunia dan ia harus hidup sendiri. Karena tidak mampu meneruskan jualan neneknya, gadis kelahiran Penawangan, Purwodadi 45 tahun yang lalu ini memutuskan pergi merantau dengan harapan untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik. Berbekal nekad minus pengalaman dan uang tabungan yang tidak seberapa berangkatlah Sur melalui stasiun Semarang. Begitu turun di setasiun Jatinegara, ia bingung, tidak tahu harus kemana. Keluar masuk toko, warung, pasar tak satupun yang mau menampungnya. Setelah dua hari ‘menggelandang’ di Jatinegara, bertemulah dengan Zamroni tetangga desa, penjual asongan di kereta api dan di titipkan menjadi pembantu bu Maimunah, penjual nasi warteg pasar induk Kramat Jati Jakarta Timur. Dua tahun berlalu tidak terasa bagi Suryati. Dengan pekerjaan rutinitas bangun pagi memasak, cuci piring, bahkan sudah di percaya untuk belanja bahan mentah, pola hidupnya pelan-pelan sudah ada kemajuan. Pada suatu ketika seorang pemuda berdarah Flores yang sering makan di warungnya tertarik dengan Suryarti, Yustinus namanya. Pucuk dicinta ulam tiba, di terimalah cintanya. Singkat kata dirinya mulai merasakan sedikit kebahagiaan bersama bang Yus yang sering memberinya sesuatu seperti baju, sandal, sepatu bahkan perhiasan. Makin lama Suryati kian percaya bahwa bang Yus betul-betul ingin serius menikahinya. Tiga bulan kemudian resmilah perkawinan mereka. Namun Suryati baru sadar ternyata suaminya adalah salah satu pentholan preman Kramat Jati dengan gaya hidup yang serba keras. Tapi bagaimanapun juga semua sudah terlanjur, ia sendiri sudah bahagia dengan menempati rumah kontrakan sederhana berdua. Belum puas merasakan indahnya bahtera rumah tangga, tiba-tiba sebuah tregedi menimpanya lagi. Ketika buah hatinya berusia tujuh bulan, kejadian tragis menimpa suaminya. Yustinus tewas ditikam sesama preman karena rebutan lahan kekuasaan. Hatinyapun hancur, tak tahu lagi kepada siapa ia harus bergantung. Sedangkan untuk kembali ke bu Maimunah rasanya tidak mungkin, karena warungnya telah di gusur. Rupanya ada teman Yus yang mau menampung ia dan bayinya. Tapi ternyata niat itupun tidak lebih buruk dari apa yang ia derita. Dengan iming-iming di masukkan di konveksi ternyata Suryati dijebloskan lokalisasi “Kramat Tunggak”, di kawasan Tanjung Priok. Ia tidak bisa apa-apa lagi karena harus mengganti beaya selama ia hidup di penampungan, juga putranya dalam sekapannya dengan alasan mau di rawat. Dalam hatinya menangis, tiap malam bersimbah peluh melayani pria hidung belang. Suara musik dang dut bercampur rock dan aroma minuman seolah mengiringi dirinya yang kian terjerumus ke dalam lembah hitam yang dalam. Orang-orang sekitar yang memandang seolah menertawakan nasibnya. Ketika Qonsis menanyakan bagaimana perasaannya ketika ‘melayani’ tamu-tamunya, ia menjawab dengan agak malu “Saya tidak tahu lagi bagaimana perasaanku saat itu. Yang jelas semua ini terpaksa,terpaksa dan terpaksa, demi menghidupi anak saya. Ttdak ada rasa sedikitpun hati ini bahagia dan ingin segera lari dari situ, entah kapan sermua ini harus berakhir, pasrah tapi saya tidak pernah berhenti berdo’a. Do’anya di dengar Allah. Tepatnya pada tanggal 31 Desember 1999 lokalisasi pelacuran yang sudah ada pada tahun 1970-an itu resmi ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan dibangun Jakarta Islamic Centre. Dengan uang tabungan yang sudah cukup saat itu juga Suryati mengambil anaknya untuk kembali ke kampung. Hatinya mulai agak tentram berjualan ayam di desa setelah dirinya insyaf dan sering mengikuti berbagai pengajian. Selang beberapa tahun dirinya di nikahi oleh pedagang hasil bumi dari Buyaran Demak sebagai istri kedua. Kini Suryati yang baru saja menunaikan ibadah haji ini hidup bahagia bersama Rifai suaminya dan Yusuf (anak tinggalan Yus) membuka warung sembako di rumahnya jalan raya Semarang-Demak. |
Misteri “Pagar Ghaib” At-Taqi
Dengan punggung di penuhi rajah dari Al Qur’an yang di potong-potong dan di putar balikkan, mereka akan mempunyai kekebalan tubuh baik dari senjata tajam maupun senjata api. Selain pelajaran agama dan kurikulum nasional, para santri di podok pesantren At-Taqi, Kali Pucang, Jepara ini juga di beri bekal amalan ilmu kekebalan tubuh. Pada pertengahan tahun 90 an ilmu ini ‘laris manis’ berkembang hingga Semarang dengan sasaran para remaja atau aktivis masjid. Kesaktian ini akan diberikan langsung dari gurunya, kyai Nurkholis setelah membayar mahar yang kelipatannya harus ganjil, misalnya 13 ribu, 33 ribu dan seterusnya. Adapun proses ritual pengisisan asma’ di lakukan di dalam kamar tertutup, satu persatu secara bergantian. Oleh gurunya, si murid di suruh melepas pakaian atas (kaus atau baju) bagi laki-laki dan hanya membuka punggung untuk wanita. Kemudian kyai Nurkholis mulai merapal do’a sambil menuliskan lafadz-lafadz Al qur’an yang di penggal-penggal plus gambar-gambar bintang, garis dan pedang (rajah) di seluruh permukaan punggung si murid. Setelah ajian “manjing” (bersemayam) ketubuhnya, mereka pantang mandi dan menanggalkan baju atau kaus yang di pakai saat ritual selama tiga hari tiga malam. Selain itu juga dilarang melanggar perbuatan-perbuatan yang melanggar agama. Misalnya berzina, mencuri, berbohong dan lain sebagainya. Apabila semua itu dilanggar, maka ilmu ini akan memakan tubuhnya sendiri seperti badannya hangus, kulit melepuh dan lainnya. Tapi jika aturan di taati, segala macam senjata tajam maupun senjata api tidak mampu menembus kulitnya. Perangkap Iblis Begitulah cara-cara iblis menjerumuskan manusia dengan meniupkan kebohongan pada orang-orang yang tidak berpegang pada kebenaran. Dari cara prosesinya saja sudah melanggar syariat. Berduaan didalam kamar dengan aurat terbuka (punggung) bukan muhrimnya lagi. Yang lebih parah lagi, Alqur’an yang seharusnya dibaca, dikaji, di amalkan, atau dijadikan doa, malah di penggal-penggal, di putar balikkan ayatnya untuk berkolaborasi denga jin. Mereka sudah masuk perangkap setan, terkecoh oleh rajah-rajah yang bertuliskan ayat Al Qur’an. Bukannya Di sisi lain, dengan menggunakan rajah untuk kekebalan adalah syirik besar, karena mereka menggantungkan keselamatannya pada benda ghaib, bukannya Allah SWT. Rasulullah tidak pernah mengajarkan amalan seperti itu. Beliau sendiri pernah terluka, berdarah, terkena panah saat perang Uhud, tidak kebal seperti mereka-mereka. Perlunya kita waspada dan hati-hati terhadap segala sesuatu, meskipun penampilannya suci, bernuansa Islam, baik tapi jika dicampuradukkan dengan kebathilan, justru itu merupakan ancaman yang paling berbahaya bagi aqidah kita. Sebab hal-hal seperti itu lebih mudah mengecoh kita ketimbang seorang dukun yang pakai kemenyan dan baju serba hitam. |
Mendambakan Keluarga Sakinah ?
Semua keluarga pasti mendambakan suatu kehidupan yang bahagia, tentram, sejahtera, tenang, aman atau bisa dikatakan sakinah. Untuk mencapai yang demikian itu perlu adanya suatu perjuangan yang tidak ringan. Karena Sakinahnya keluarga tidak bisa di ukur dengan harta yang banyak, istri cantik, atau kedudukan yang tinggi. Banyak orang-orang kaya, sukses, punya kedudukan, tapi kehidupan rumah tangganya hancur.
Kembali ke Syariat
Sesungguhnya hakekat keluarga sakinah adalah suatu kehidupan yang dilandasi mawaddah warohmah (cinta dan kasih sayang) senantiasa berusaha dan mencari keridhoan Allah dan rasul-Nya. Melakukan setiap apa yang diperintahkan, meninggalkan semua apa yang dilarang-Nya.
Secara kesimpulannya, bahwa hakekat sebuah kehidupan rumah tangga yang sakinah adalah terletak pada realisasi atau penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan berumah tangga yang bertujuan mencari ridho-Nya.
Seperti yang di firmankan Allah :
"Dia-lah yang telah menurunkan sakinah (ketenangan) ke dalam hati orang-orang yang beriman agar keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)." (Al Fath: 4)
Karena itu tepat apa yang di contohkan Nabi dalam membina keluarga sakinah, di antaranya :
- Ta’awun, tolong menolong, bahu membahu, bantu membantu dan bekerja sama dalam bentuk saling menasehati dan mengingatkan dalam kebaikan dan ketakwaan, sesuai hadistnya, "Nasehatilah isteri-isteri kalian dengan cara yang baik, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian atasnya (paling atas), maka jika kalian (para suami) keras dalam meluruskannya (membimbingnya), pasti kalian akan mematahkannya. Dan jika kalian membiarkannya (yakni tidak membimbingnya), maka tetap akan bengkok. Nasehatilah isteri-isteri (para wanita) dengan cara yang baik." (Muttafaqun 'alaih)
- Saling mendidik dan menasehati dengan cara yang baik, lembut dan terus-menerus atau berkesinambungan. Sebuah rumah tangga akan tetap kokoh dan akan meraih suatu kehidupan yang sakinah, insya Allah, dengan adanya sikap saling menasehati dalam kebaikan dan ketakwaan.
Sabda Rasul yang berbunyi, "jika kalian para suami tidak menasehati mereka
(para isteri), maka mereka tetap dalam keadaan bengkok,".
Maksudnya wanita itu lemah serta mempunyai sifat kebengkokan karena
diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok sebagaimana disebutkan dalam hadits
tadi, sehingga senantiasa butuh terhadap nasehat
Namun semua ini juga tidak akan tercapai jika tidak di dukung ekonomi yang mapan atau mencukupi. Karena itu sudah menjadi kewajiban para suami untuk memberikan yang ‘cukup’ kebutuhan-kebutuhan istrinya.
Jalan Kaki, Murah tapi Sangat Menyehatkan
Rasulullah bersabda : "Mu'min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mu'min yang lemah ......"(HR Muslim) Jika di cermati artian dari hadist tersebut semua kaum muslim di anjurkan untuk mempunyai tubuh atau badan yang sehat seperti Rasulullah. Beliau adalah manusia paling sehat didunia, karena tidak pernah sakit selama hidupnya. Langkahnya tegap, kaki maupun tangannya kuat, lincah dan larinya cepat ketika di medan peperangan. Lalu bagaimana Rasul bisa menjaga kesehatan, stamina dan kebugarannya ? Selama hidupnya Rasul lebih banyak berjalan kaki di atas pasir dari pada naik onta. Beliau hampir setiap hari selalu menyempatkan diri untuk selalu berjalan kaki, baik ke Masjid, Pasar, mengunjungi rumah sahabat, medan jihad, dan sebagainya kecuali perjalanan atau medan yang sangat jauh untuk di tempuh. Manfaat Kesehatan Manfaat dari berjalan kaki menurut para ahli dunia kedokteran, keringat akan mengalir keluar sehingga pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini sangat penting untuk mencegah dan menurunkan resiko serangan pada jantung dengan meningkatkan efisiensi pada penyakit pembuluh-pembuluh koroner, otot dan persendian, tulang, metabolisme, otak. Pada sistem pengaturan gula di dalam tubuhpun akan lebih baik sehingga banyak penderita diabetes mellitus dapat mengurangi kebutuhan insulin bila mereka melakukan latihan jalan kaki. Tubuh Langsing Jalan kaki kebugaran merupakan olah raga ideal untuk menjaga berat badan, karena dapat meningkatkan penggunaan kalori, mengendalikan nafsu makan, dan membakar lemak. Kalau jumlah kalori yang di gunakan untuk jalan kaki sama dengan yang di konsumsi, orang dapat memelihara berat badan. Jika kalori yang terbakar lebih banyak dari yang di konsumsi, bisa menurunkan bobot badan. Yang tak kalah pentingnya, jalan kaki dapat meningkatkan gambaran diri serta mengurangi depresi (susah berkepanjangan) dan kecemasan. Di samping itu juga menguatkan otot-otot, ligamen, tendon, dan tulang rawan, mengencangkan otot-otot kaki, menguatkan tulang. Khusus pada wanita muda, jalan kaki dapat memperlambat terjadinya osteoporosis (keropos tulang) Kenapa Rasulullah selalu berjalan, berlari atau bergerak cepat ketika di medan perang ? Beliau membiasakan jalan kaki diatas pasir. Karena dengan berjalan kaki di medan pasir, akan lebih berat karena kaki agak sedikit terbenam kedalam pasir, tapi lebih cepat mendapat hasil. Sekadar contoh, dengan jalan di atas pasir, seseorang dengan bobot sekitar 75 kg akan membakar kurang lebih 275 kalori per jam. Makin empuk pasirnya, makin besar beban latihannya. Selain itu membuat kerja otot-otot lebih keras. Pada waktu jalan, pasir menyerap getaran lebih banyak daripada jalan aspal. Mendaki bukit-bukit pasir memberikan latihan lebih besar pada otot-otot pantat. Untuk mengencangkan paha, dapat berjalan dalam air sedalam betis sampai pinggang. |
Kurikulum “Duniawi” Nasional.
Jika di lihat sepintas, kurikulum Pendidikan Nasional yang di ajarkan di sekolah-sekolah semakin hebat, padat, berisi, selalu inovasi dengan berbagai ilmu. Waktu belajarnyapun tidak tanggung-tanggung, dari jam 7 pagi hingga 2 siang, selama tujuh hari berturut-turut. Bahkan ada sekolah berstandar Internasional yang memulangkan siswa didiknya hingga jam 4 sore, belum lagi berbagai pelajaran tambahan, ekstra kurikuler ini-itu dan lain sebagainya. Namun pada kenyataannya, jam belajar yang memakan waktu rata-rata hampir 49 jam (2940 menit) dengan kurikulum agama “hanya 90 menit” tiap pekannya, belum bisa mengubah dan membuat bangsa ini menjadi bangsa yang kuat, punya nasionalis tinggi, berakhlakul karimah. Cara berpikir dan hidup mereka masih banyak yang belum mengerti, memahami bagaimana membela, mencintai, nama mengangkat nama negerinya sendiri. Mereka lebih banyak mengutamakan ‘ego’di atas segala-galanya, stagnan, sub instant atau lemah, pengecut, kurang berkembang bahkan kian terpuruk, takut persaingan dengan bangsa lain. Sementara masih banyak kita temukan kasus-kasus yang memalukan bangsa seperti korupsi, pemimpin yang tidak amanah dan masih banyak lagi. |
Orang-orang ‘Pinter’ yang ‘Keblinger’
Entah, mau membuat sensasi, kejutanya atau kejutan apa, sehingga mereka dengan berani menentang hukum Allah tanpa rasa terbebani dosa Masih ingat bagaimana orang-orang lembah Siddim dan Gomorah (kaum Nabi Luth) harus musnah, dijungkir balikkah, di cepit dan di tenggelamkan bumi dalam sekejab karena adzab Allah? Itulah sebabnya hukuman bagi orang-orang yang tidak mengindahkan peringatan Rabbnya. Pola pikir dan kehidupannya sudah jauh menyimpang dan menjijikkan, diantaranya adalah dengan menyukai sesama jenis, lesbian dan homo seksual. Inilah yang salah satu sebab yang mendorong para ulama Fiqh telah sepakat atas keharaman homoseks dan penghukuman terhadap pelakunya dengan vonis yang berat, di samping mengacu dari Qur’an dan hadist. Di antaranya yang pernah disabdakan Rasul yaitu, “Laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki. Perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Laki-laki tidak boleh ‘berkumpul dengan laki-laki lain dalam satu kain’. Perempuan tidak boleh ‘berkumpul dengan perempuan lain dalam satu kain’.”Pelaku Lesbian hanya diberi sangsi dan tidak dijatuhi hadd. Maka jelaslah bahwa perbuatan homoseks dan lesbian merupakan perbuatan yang haram”( Ahmad, Muslim, Dawud, dan Tirmidzi). Namun di jaman sekarang rupanya tanda-tanda reinkarnasi kaum nabi Luth mulai tampak dan justru lahir dan di pelopori oleh golongan intelektual dan cendekiawan, salah satunya adalah seorang guru besar UIN Jakarta, Prof. Dr. Siti Musdah. Ia telah membuat pernyataan yang sangat berani berjudul ‘recognizes homosexuality’ (Islam mengakui homoseksualitas) yang di lansir sebuah media ibu kota berbahasa Inggris. Dirinya mengutip dari surat Al Hujuraat ayat 3, salah satu berkah Tuhan adalah bahwasanya semua manusia, baik laki-laki atau wanita, adalah sederajat, tanpa memandang etnis, kekayaan, posisi sosial atau pun orientasi seksual. Karena itu, aktivis liberal dan kebebasan beragama dari ICRP (Indonesia Conference of Religions and Peace) yang dulu pernah di puja-puji Amerika ini menyatakan, Tidak ada perbedaan antara lesbian dengan non-lesbian. Dalam pandangan Tuhan, manusia dihargai hanya berdasarkan ketaatannya.” (There is no difference between lesbians and nonlesbians. In the eyes of God, people are valued based on their piety). Homoseksual dan homoseksualitas adalah alami dan diciptakan oleh Tuhan, karena itu dihalalkan dalam Islam. (Homosexuals and homosexuality are natural and created by God, thus permissible within Islam). Intisari ajaran Islam adalah memanusiakan manusia dan menghormati kedaulatannya. Homoseksualitas adalah berasal dari Tuhan, dan karena itu harus diakui sebagai hal yang alamiah. Dia juga menghimbau kepada para sarjana Muslim moderat agar tidak ada alasan untuk menolak dan mengecam terhadap homoseksual atau homoseksualitas. Karena itu orang-orang yang menganggapnya haram atau dilarang agama hanyalah didasari pada penafsiran sempit terhadap ajaran Islam. Bahkan mereka menganggap MUI dan Hizbut Tahrir Indonesia adalah “kelompok Muslim konservatif”, kuno, dan kolot. Sayang sekali sosok seperti Siti Musdah, seorang profesor, guru besar agama di institusi yang ternama, pandai, tahu, berilmu, cendekiawan dan intelektual. Namun justru kebodohannya melebihi orang awam karena selalu mencari keraguan pada syariat Allah yang sudah benar dan tak perlu di ragukan lagi. |
Buya HAMKA (Bagian 2)
Beliau membawa prinsip keyakinannya. Keteguhan hatinya membentang melewati aneka jaman, menyibak beragam wajah kekuasaan memberi banyak pelajaran Bagi HAMKA, politik terlalu keras untuk di belah. Ia berharap Pemerintah baru dibawah kendali Soeharto memberi jalan bagi perjuangannya. Namun, ternyata sikap Orde baru lebih menekan terhadap partai-partai Islam. Pada Pemilu 1971 Masyumi tetap dilarang, dipaksa fusi, berganti Parmusi. Tokoh-tokoh eks Masyumi dihadang dengan penelitian khusus sehingga gagal masuk ke Parlemen. Akhirnya, ideologi perjuangan Masyumipun harus bergerak dibawah tanah untuk menyerang Golkar sebagai mesin politik Orba dukungan militer dan PNS. Para ulamapun didesak masuk, lima partai Islam kontesan Pemilu 1971 “dipaksa” bergabung menjadi PPP dengan pemberlakuan asas tunggal Pancasila dan aneka interfensi. Inilah awal langkah sistematis Orde baru untuk menjatuhkan dan menjauhkan identitas partai Islam. HAMKA sadar dengan sikap dan rencana Orde baru. Untuk menghindari konvrontasi dengan Pemerintah lagi, dirinya menolak untuk mendukung salah satu partai dan juga menolak masuk Golkar. Sikap netral inilah yang membuat hubungannya dengan Soeharto di awal tahun 70 an akrab sehingga Beliau sering di minta untuk berceramah di istana negara. Ketika dirinya diminta berceramah di istana negara pada khotbah Idul Fitri 1 Januari 1968, HAMKA mengecam tindakan PKI. Inilah kemesraannya dengan Soeharto. Sejak saat itu beliau selalu mengisi pengajian rutin di RRI, TVRI dan berceramah keliling Indonesia. Dakwahnya mempunyai daya tarik seperti magnet sehingga mampu mengundang masyarakat untuk datang dan menghadiri ceramah-ceramahnya.. Berdirilah MUI Ketika Pemerintah menjajaki Majelis Ulama yang berperan sebagai jembatan antara kepentingan Pemerinrtah dan umat Islam, maka di gelarlah musyawarah ulama. Atas keputusan berbagai utusan ormas Islam daerah termasuk ulama dari empat angkatan yang hadir, pada 26 Juli 1975 berdirilah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Melihat sosok yang tepat , pandai, berilmu, berpengalaman dan kepiawaiannya dalam berdakwah, maka di tunjuklah Buya HAMKA sebagai ketua umum. Namun banyak kalangan menilai bahwa jabatan itu sebagai “jebakan” penguasa”. Tapi HAMKA sadar, betapa sulitnya berhadapan dengan penguasa, karena itu untuk menjaga netralitasnya beliau “Menolak mendapatkan gaji” dari jabatannya Ketua dan memilih berkantor di Al Azhar. Jika HAMKA rukun dengan Soeharto, maka tidak dengan umat Islam. Pasca fusi suasana umat Islam dengan Soeharta dan underboundnya semakin hari kian tegang. Untuk meredakan suasana ini, Pemerintahpun gencar berkampanye tentang kerukunan hidup beragama. Namun ketika Pemerintah mencanangkan program toleransi bertajuk “Acara Natal bersama dengan mengundang pejabat dan umat Islam”, gemparlah umat Islam di Indonesia. Masyarakat bingung, batasan tentang toleransipun menjadi pertanyaan yang sulit di cari jawabannya. HAMKA angkat bicara. Pada bulan April 1981 dengan Komisi Fatwa MUInya dengan tegas mengeluarkan larangan untuk mengikuti acara natal bersama dan haram hukumnya bagi umat Islam. Beliau menegaskan “Umat Islam tak boleh mencampur adukkan akidah dan peribadatan dengan akidah dan peribadatan agama lain”. Pemerintahpun marah !. Menteri agama Alamsyah Ratu Prawiranegara balik menyerang. Ia menilai, fatwa tidak utuh hanya memandang segi akidah semata tanpa melihat persoalan lain. Pemerintahpun berusaha menekan untuk mencabut fatwa karena merusak kerukunan beragama yang sedang di rintis. Namun apa kata Buya, “Hukum tetap hukum, tak bisa di tawar-tawar lagi dan tak ada yang sanggup menghapus fatwanya kecuali Allah. Dengan bersikap independen, Beliau memberi contoh, fatwa MUI tidak boleh dicampuri urusan politik dan pemerintahan. Karena tekanan pemerintah makin kuat, akhirnya pada 21 Mei 1981 HAMKA meletakkan jabatan sebagai ketua umum MUI. Mundurnya Beliau sangat disayangkan oleh banyak kalangan karena akan mempertajam pertikaian antara umat dan Pemerintah. Upaya islahpun di lakukan. Beberapa orang utusan, diantaranya Kadisbintal AD, Tarmizdi Taher menemuinya. Buya tetap pada pendiriannya, baginya, “Ulama tidak bisa di beli, tidak bisa dibelut dengan awan dan kekuasaan. Pancasila sebagai dasar negara tapi bukanlah meletakkan agama dibawah Pancasila”. Sejak mundur dari jabatan ketua MUI, HAMKA mulai jatuh sakit, dan pada 24 Juli 1981, ulama dan sastrawan besar itu wafat di usia 73 tahun. Kaum muslim baik di Idonesia hingga ke Malaysia, Thailand dan sekitarnya merasa kehilangan. Ribuan warga berta’ziah, begitu juga Alamsyah yang belum sempat islakh. HAMKA meninggal dunia memegang teguh prinsip keyakinannya. Keteguhan hatinya membentang melewati aneka jaman, menyibak beragam wajah kekuasaan memberi banyak pelajaran. Selamat jalan Ulama dan Sastrawanku. |
Sikap Orang Kafir Terhadap “Kebenaran”
Seratus tahun yang lalu, bangsa ini menancapkan tonggak sejarah dalam usahanya untuk merebut kemerdekaan, dari cengkeraman kuku penjajah, yang kita kenal dengan nama Kebangkitan Nasional. Dari situlah para pemuda bangkit, hingga memperoleh kemerdekaan di tahun 1945. Kini satu abad telah berlalu, negeri ini sudah bebas dan merdeka penuh. Namun sayang, di balik kebebasan dan kemerdekaan ini, umat Islam masih “merangkak” dalam memperjuangkan tegaknya syariat Islam yang benar dan lurus, bahkan bisa di katakan semakin terpuruk. Lihatlah, banyak saudara-saudara muslim kita yang telah lupa, lalai apa tujuan hidup yang sebenarnya. Mereka banyak yang meninggalkan dinul Islam, melanggar aturan Allah. Dengan dalih demi hak dan kebebasan, mereka cenderung bebas dalam artian bebas yang kebablasan, sehingga melewati batas-batas aturan Allah dan rasul-Nya seperti yang banyak di suarakan di kalangan liberal. Mereka selalu di bawah bayang-bayang, pengaruh dan ketergantungan orang-orang kafir. Jika umat Islam kondisinya sudah seperti ini, apa bedanya kita dengan iblis?. Sama-sama makhluk yang yakin dan beriman kepada Allah, tapi dia tidak mau taat dengan aturan-Nya. Inginnya bebas, seolah-olah Allah pun tidak boleh mengatur kehidupan dia. Maka dari itu Allah memutuskan bahwa dia termasuk “Wa kana minal kafirin’ (masuk golongan yang kafir-kafir dan dipastikan akan masuk keneraka). Karena itulah Allah telah mensyariatkan kepada semua kaum muslim yang beriman dan bertakwa untuk bersama-sama mengajak umat ini beramar ma’ruf nahi munkar, kembali kepada aturan-Nya. Menyerahkan dirinya (Mustaslim) serta menjadi muslim yang “kaffah” dengan cara berjuang meluruskan akidah yang benar, melaksanakan panggilan Allah yang di sebut Jihad fi sabilillah.. Sampaikan kebenaran walau itu sulit, ibarat menggenggam bara api di tangan, tapi sampaikanlah ! Perjuangan kita ini belum selesai......belum berakhir Rasulullah saw bersabda: "Aku telah diutus menjelang hari kiamat dengan pedang, hingga manusia beribadah hanya kepada Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya, rezekiku dijadikan-Nya dibawah bayangan tombakku, dan kerendahan serta kehinaan dijadikan-Nya terhadap orang-orang yagn menyalahi. Dan barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka." (HR Ahmad) Tapi ingat !!!..., Ketika kita berpegang teguh pada kebenaran, berjuang, meluruskan akidah, berbagai rintangan, godaan-godaan yang datangnya dari orang-orang kafir pasti ada, siap menghadang kita. Mereka tidak pernah berhenti untuk selalu menghalang-halangi, baik secara langsung maupun tidak langsung baik secara langsung maupun melalui tangan-tangan orang lain, seperti dari penguasa atau umat Islam itu sendiri dengan cara halus tapi mematikan. Semua itu sudah di jelaskan dalam firman-Nya yang berbunyi : "Sesungguhnya orang-orang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian jadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu dikumpulkan." (QS Al-Anfal 36) Namun semua rintangan itu sesuatu yang wajar, menjadi tobi’i atau lazim bahwa pergerakan sebuah dakwah meluruskan akidah akan di ganggu, di halang-halangi oleh musuh-musuhnya yaitu orang-orang kafir Ada tiga cara mereka untuk menghentikan dakwah kita yaitu, Liyusbituka (memenjarakanmu), Au yukhrijuka, atau mengusirmu dari negerimu bahkan Au yaktuluka, membunuhmu, sehingga tidak ada lagi kesempatan kamu untuk berdakwah. Semua itu sudah ada dan terjadi sejak jaman para Nabi ketika membawa tauhid kepada kaumnya. Lihatlah bagaimana Nabi Nuh di musuhi kaumnya sendiri, bahkan anak dan istrinya, darah dagingnya, harus rela menjadi korban. Bagaimana Nabi Zakaria, Yunus, Musa, Isa hingga Rasulullah yang terusir, terancam jiwanya dari kejaran orang-orang kafir. Karena itu justru akan muncul sebuah pertanyaan atau tanda tanya besar jika sebuah dakwah yang mengatas namakan Islam, sementara orang-orang kafir yang mereferentasikan sebagai satu poros bagi syaitan rela, tidak menghalang-halangi dan membiarkan kita bebas berdakwah, apalagi sampai diberi bantuan baik dengan harta, fasilitas, kedudukan dan sebagainya,........Ini yang harus menjadi tanda tanya besar ? Bagaimana dakwahnya !,...... Ada apa di balik semua ini!.......Sudah benarkah atau luruskah dakwah ini... ! Marilah, kita nikmati saja cobaan-cobaan ini dengan percaya diri, jangan sampai kita putus asa, dan perjuangan kita berhenti hanya karena rintangan orang-oirang kafir.. Anggaplah sebagai sesuatu hal yang biasa. Janganlah ujian-ujian ini di rasakan sebagai sesuatu azdab, tapi terimalah sebagai nikmat. Karena menjadi kodrat dan itu pasti. Setiap kita berpegang pada kebenaran akan datang ujian dari Allah, dan itu untuk membuktikan bahwa kita ini benar-benar eksis, betul bisa di katakan mukmin yang sebenarnya. Karena di mata Allah, ketika kita memperjuangkan syariat yang benar akan mendapat nilai yang tinggi . Di dalam firman-Nya Allah telah menjelaskan : “ Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Al An’am 165) Harapan kami janganlah pernah berhenti untuk berjihad menegakkan syariat Allah. Bantulah orang-orang yang berjuang melalui apa saja yang kita mampu. Jangan malah ikut-ikutan membenci, menjelekkan, menjauhi, bahkan menuduh teroris baik lewat ucapan, media, ucapan, ataupun dakwah. * * * |
Awas Plesetan Ayat Al-qur’an dan Hadist Palsu !!!
Misi utama mereka bukan menghancurkan kaum Muslim. Tapi mengeluarkannya dari Islam dan mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu. Setelah ‘jurus’ sembako, pendidikan dan pengobatan gratis di anggap gagal, kini dengan modus baru mereka lebih berani melangkah dengan memalsukan Al-Quran dengan judul The True Furqan karangan Evangelis ‘Eve’ Anis Shorrosh. Kitab atau buku ini menjadi target oprasi terbaru bagi kaum salibis untuk memutarbalikkan umat menuju kemurtadan dan sempat mengegerkan “Kaum tradisional” di Jawa Timur. Dengan merubah dan menambah beberapa surat atau ayat seperti Al-Iman, At-Tajassud, Al-Muslimun, dan Al-Washaya yang isinya memuji-muji Yesus, mereka menyebarkan lewat internet, membagikan pada kalangan sendiri yang kemudian di susupkan pada orang-orang Islam yang belum begitu paham tentang isi atau terjemahan Al-Qur’an. Bernuansa Islam Gerakan ini juga di dukung dengan karya-karya pendeta R Muhammad Nurdin, seorang mantan muslim yang kafir dengan “memlesetkan” ayat-ayat Al-Quran dan Hadits yang di kemas dalam buku-buku berjudul Ash-Shadiqul Masdhuq (Kebenaran yang Benar), As-Sirrullahil Akbar (Rahasia Allah yang Paling Besar), dan Ayat-ayat Penting dalam Al-Quran. Selain itu mereka juga menyebar brosur atau pamflet sejenis lembar Jumat dengan judul bernuansa Islami, seperti Allahu Akbar Maulid Nabi Isa as, Kesaksian Al-Quran tentang Keabsahan Taurat dan Injil, dan Siapakah yang Bernama Allah itu yang di sertai dengan penyebaran beragai stiker kaligrafi Arab yang isinya pujian kepada Yesus. Konon buku dan pamflet yang diterbitkan oleh Yayasan Jalan Al-Rachmat, Yayasan Christian Center Nehemia Jakarta, Yayasan Pusat Penginjilan Alkitabiah (YPPA), Dakwah Ukhuwah, dan Iman Taat kepada Shiraathal Mustaqiim ini sangat laku keras hingga banyak orang Islam yang akhirnya “menerima” Yesus, bahkan ada yang menjadi penginjil. Di sisi lain banyak orang Islam ‘awam’ bingung, dan menganggapnya benar. Sasaran Anak Tidak berhenti di situ, mereka juga mencetak buku-buku cerita anak yang di kemas seperti komik dan disebarkan oleh sebuah lembaga yang menamakan diri Klab 17. Di bagian awal, komik itu berisi cerita keseharian, pergaulan dan permainan anak-anak. Namun di bagian akhir ada pernyataan, "Saya percaya akan Engkau, Yesus sebagai juru selamat saya. Menurut Nurdin yang menjabat Wakil Gembala Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GKMI), trik seperti ini cerdik bagai ular dan tulus seperti merpati. " Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia menulis dan menyebarkan untuk kalangan sendiri, agar dibaca umat kristen kemudian disalurkan kepada umat beragama lain. Dengan mottonya yang berbunyi, aku seperti orang Yahudi yang memenangkan kaum Yahudi” . Mereka dengan sangat hati-hati dalam merebut hati kaum Muslimin. Jangan sampai ada kasus seperti Suradi dan Poernama, pendeta yang divonis mati oleh Forum Ulama Ummat (FUU) Bandung karena menghina agama Islam dan kejadian-kejadian anarkis lainnya dari orang-orang Islam. |
Kembali ke ASI
Saat bangsa-bangsa lain sudah kembali ke ASI, bangsa ini masih bingung oleh urusan susu formula. Indonesia bisa terbilang lambat dengan program kembali menyusui anak-anak. Hal itu terjadi karena di negara lain, ruang gerak susu formula sangat dibatasi agar bayi-bayi generasi penerus bisa mendapatkan makanan terbaik, yaitu air susu ibu (ASI). Tapi, di Indonesia, justru susu formula sangat gencar dipromosikan bahkan di sejumlah rumah sakit atau panti-panti bersalin. Promosi dan pemasaran besar-besaran susu formula dengan AA , DHA, vitamin ini-itu, yang katanya bisa menjadikan anaknya cerdas seolah menenggelamkan kampanye ASI yang memunculkan image di masyarakat bahwa, susu formula lebih baik dibanding ASI. Dampaknya, banyak kaum ibu menaruh harapan pada susu formula. Mereka berlomba-lomba memberikan yang terbaik, terbagus bahkan termahal demi putranya. Di sana-sini selalu terdengar dengan bangga cerita-cerita bagaimana anaknya bisa menghabiskan susu sekaleng dalam 3 hari dibandingkan dia menceritakan nikmatnya menyusui sang buah hati Mereka telah lupa dengan kodrat seorang ibu yang harus memberikan kasih sayang penuh anaknya, khususnya pemberian ASI. Anak yang seharusnya mendapatkan sumber makanan sehat, bergizi dan penuh nutrisi sebelum dua tahun harus menerima susu binatang bercampur kimia pabrik. Masyarakat tidak sadar, bukankah susu kaleng itu adalah susu sapi, binatang yang memakan rumput. Kalau manusia adalah makhluk sempurna dengan akal yang tinggi, cerdas, makan nasi, telur, daging, sayur, buah dan lainya yang tentu saja lebih komplit kenapa harus lebih bangga dengan putranya meminum susu binatang. Rahasia di Balik ASI Tahukah, bawa Allah menciptakan ASI merupakan suatu spesifik spesies yang khusus dibuat hanya untuk bayi manusia, hanya untuk bayi sang Ibu, bahkan lebih jauh lagi, ASI yang keluar setiap tetesnya memiliki kandungan berbeda yang khas, persis sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi seorang ibu pada saat itu jauh lebih baik dari susu formula. Seorang wanita akan merasakan sebagai ibuyang sempurna setelah dapat memberikan ASI pada bayinya. Di sisi lain banyak kaum wanita yang akan merasakan sendiri secara langsung ketika pertama kali si bayi menemukan puting payudara ibunya lalu menghisap ASI. Dari sini akan muncul suatu hubungan atau ikatan batin yang sangat dekat dan kuat antara ibu dengan si buah hati. Secara tidak sadar ini juga akan menumbuhkan kembali tenaga si ibu yang telah habis usai proses persalinan. Sedangkan di tinjau dari sisi ekonomis, ASI jauh dari segalanya di banding susu formula meskipun yang paling mahal. Komposisi yang paling lengkap, tidak terkontaminasi bakteri, praktis, tidak repot menyiapkan air panas dan sterilkan botol. Karena itu selama masih bisa memberikan ASI, kenapa harus dengan susu formula? * * * ASI di Atas Segalanya Susu Formula Allah menciptakan ASI dengan berbagai kandungan di dalamnya yang akan membuat anak lebih cerdas, dan membentuk suatu imunisasi atau kekebalan berbagai penyakit. Hasil penelitian para pakar kesehatan semakin lama bayi diberikan ASI (2 tahun) makin kecil pula kemungkinan masuknya beberapa jenis penyakit, seperti leukimia dan limfoma pada anak, diabetes, gangguan pencernaan dan diare, infeksi telinga, infeksi pernafasan, pneumonia, asma, eksim, meningitis, rematik, osteoporosis, kanker payudara dan indung telur, kolesterol yang lebih rendah, dan obesitas pada bayi itu sendiri hingga masa kanak-kanak dan remaja dengan catatan si ibu sehat dengan gizi penuh. ASI sangat kaya akan kandungan, seperti lemak atau AA (arachidonic acid/asam arakidonat) , DHA(docosahexaenoic acid)), karbohidrat, protein, vitamin, mineral, enzim, hormon dan zat antibodi. Semua ini sangat dibutuhkan pada otak bayi yang sudah terbentuk 90 persen saat lahir untuk proses mielinisasi (pembentukan selaput mielin atau selimut serabut saraf yang membutuhkan laktosa atau zat gula dari susu) dan sinaptogenesis (pembentukan susunan sistem saraf pusat yang membutuhkan DHA dan AA) pada dua tahun pertama perkembangannya. Namun semua itu baru aktif bila ada beberapa enzim laktase dan lipase dari ASI. Sedangkan enzim-enzim tersebut tidak pernah di temukan pada susu formula jenis dan semahal apa pun, meski dibuat semirip mungkin dengan ASI. Sebaliknya, bermacam-macam kandungan yang di miliki susu formula, semuanya sudah ada di dalam ASI. Di sisi lain susu formula yang berasal dari susu sapi kandungan komposisinya tidak pernah berubah. Semuanya di samaratakan bagi setiap bayi dan pada tingkatan umur yang sama. Sedangkan kebutuhan bayi satu dengan yang lainnya tidak sama. Perbandingan IQ Anak ASI dan Non-ASI - Pada usia 18 bulan, anak yang diberi ASI memiliki IQ 4,3 poin lebih tinggi dibanding anak yang tidak diberi ASI - Pada usia tiga tahun, anak yang diberi ASI memiliki IQ 4-6 poin lebih tinggi dibanding anak yang tidak diberi ASI Pada usia delapan setengah tahun, anak yang diberi ASI memiliki IQ 8,3 poin lebih tinggi dibanding anak yang tidak diberi ASI. Maka tdak heran jika Dokter maupun ahli gizi anak manapun akan mengatakan bahwa satu-satunya nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0 hingga 6 bulan adalah ASI Mereka selalu menyarankan agar para ibu memberikan ASI eksklusif atau tak memberi makanan apa pun kepada bayi kecuali ASI selama enam bulan pertama sejak bayi lahir. Namun sayang banyak kaum ibu khususnya para wanita karir, pekerja dan ibu lainnya yang waktunya tersita untuk aktivitas lebih mempercayakan susu formula. Mereka beralasan tidak memberikan ASI eksklusif karena tidak sempat menyusui bayi secara teratur, bayinya sulit gemuk, padahal bayi sehat tidak harus gemuk, atau body tubuhnya berubah jelek tidak seksi dan bermacam-macam alasan. (Sumber dr Ayu PratiwiS SpA,MARS, Satgas ASI IDAI Jaya, DHA -Imm -) * * * * * Jangan Tinggalkan ASI Sebenarnya jika pembuatan susu formula sesuai dengan standar kesehatan, baku, sudah bisa untuk menyambung ASI. Namun semua itu belum bisa dikatakan susu bagus dan sehat karena beberapa faktor. Yaitu, makanan dan gizi yang di berikan sapi kurang, akibatnya susu yang dihasilkan akan encer dengan kandungan protein rendah. Apalagi jika sapinya tidak sehat, terinfeksi, akan berbahaya jika dikonsumsi bayi. Meskipun ternak sudah di budidayakan, di jaga kebersihan dan kesehatannya, namun jika tidak di dukung dengan pengolahan yang baik, teliti, steril hingga kemasannya, belum lagi masuknya beberapa berbagai macam formula tambahan. Masih ingat, kasus merebaknya Enterobacter sakazakii yang terdapat di susu formula?. Meskipun keputusannya masih kontroversial, namun semua itu salah satu contoh betapa mudahnya industr-industri susu formula “kecolongan” pada batch tertentu dalam taraf produksi. Karena itu selagi si ibu masih sehat, tidak ada penyakit menular, mampu dan ada waktu untuk memberikan ASI pada bayinya, stop ! jangan gunakan susu formula. “Anak bukan bahan percobaan pabrik”. ASI adalah anugerah Allah yang paling baik, paling sehat dan paling segala-galanya. # # # |
Langganan:
Postingan (Atom)