Kamis, 10 April 2008

Ketika Suami Mulai Enggan di Rumah



Wanita mana yang mau tinggal di rumah sendirian terus menerus, sedangkan suaminya selalu keluar dengan alasan ini, itu, main kesana-kemari, bahkan bisa jadi berfoya-foya ? Demikian ungkapan dari para istri yang takut jika suami yang sangat disayangi dan cintai sudah mulai jenuh di rumah atau jarang pulang. Ketakutan ini semakin bertambah ketika ia berprasangka, jangan-jangan.. suaminya “kecantol” atau berselingkuh.
Sebenarnya hal-hal yang demikian itu tidak perlu di resahkan jika istri selalu mawas diri, tahu apa yang di inginkan suami selama sang suami tidak terlalu macam-macam dan minta tuntutan. Dengan kesimpulan, bagaimana suami betah di rumah, bagaimana agar suami selalu sayang.

Agar Suami Tidak “Lari”
Namun banyak istri yang khawatir ketika suaminya meninggalkannya, ia lalu mengantisipasi dengan membatasi ruang gerak suami, menerapkan pengawasan melekat dan ketat. Seorang istri bertindak seolah menjadi manajer suami, ia menentukan kegiatan mana aja yang bisa diikuti oleh suami, ia juga menentukan kapan suami bisa meninggalkan rumah, kapan suami harus pulang, Semua dengan keinginan sepihak dari istri dengan ketentuan yang ketat.
Sebenarnya hal-hal seperti itu karang baik, kekanak-kanakan, kuno tidak jamannya lagi. Seketat-ketatnya istri mengatur suami tetap akan lepas juga jika suaminya ‘terjepit atau nekad’.

Introspeksi Diri
Karena itu bercerminlah pada diri sendiri sampai dimana kekurangan istri di depan suami. Mereka tidak sadar, meskipun selalu berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah, namun, hanya ketika ia keluar rumah, hendak bepergian, menghadiri undangan, ke kantor, mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau ketika ada acara lainnya di luar rumah. Sementara, ketika di rumah bersama suami, keadaannya sungguh berbalik. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut, acak-acakan, yang ada hanyalah aroma dapur yang menyengat, belum lagi bau badan yang kurang sedap, lebih parahnya belum mandi sejak bangun tidur.
Jika keadaan ini terus menerus dipelihara oleh istri, jangan heran jika suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar mungkin dengan alasan mencari suasana baru, fresh atau bahkan ‘cuci mata’.
Semestinya, berhiasnya para istri ini menurut Raulullah saw lebih ditujukan kepada suami Janganlah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan kepada orang lain, padahal suami nya di rumah lebih berhak untuk itu, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :

"Dunia (hidup di dunia ini) adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan di dunia ini adalah istri yang baik (sholehah)." (HR Muslim)**


Tidak ada komentar: